TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, merasa optimistis pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak akan mendapat hambatan di parlemen.
Sebab, dia merasa yakin parlemen akan menjalankan tiga fungsinya yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan secara proporsional.
"Kalau fungsi itu dijalankan secara baik, maka tidak ada upaya menjegal," kata dia di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 September 2014. (Baca: Kabinet Ramping Jokowi-Kalla Dongkrak Indeks Saham)
Tanggapan JK, sapaan Jusuf Kalla, merupakan jawaban atas kekhawatiran sebagian kalangan bahwa pemerintahan Jokowi-JK akan sulit merealisasikan program kerja yang sudah disusun. Dia berpendapat, formasi parlemen periode 2014-2019 sebagai mitra kerja presiden dan wakil presiden didominasi anggota dari partai pengusung Koalisi Merah Putih.
Jumlah anggota parlemen dari koalisi ini mencapai 292 orang. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding anggota parlemen yang mendukung poros PDI Perjuangan, yang memiliki wakil 207 anggota. (Baca: Pakde Karwo Setuju Perampingan Kabinet )
"Tentu pembahasan akan ketat. Namun, bila anggaran sudah disetujui oleh parlemen maka selesai. Program bisa jalan," kata ia.
Selain itu, JK berkeyakinan bahwa parlemen akan mendukung pemerintahannya berdasarkan kondisi politik yang dinamis. Artinya, wakil presiden terpilih ini percaya akan ada partai politik lain yang merapat ke kubu Jokowi-JK. (Baca: Genjot Pajak, Jokowi Pakai Sistem Elektronik)
"Politik itu dinamis. Belum tentu jumlah anggota parlemen 207 orang itu akan berjumlah sama esok hari. Bisa jadi tambah. Tunggu saja," kata dia.
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Berita lain:
Ketemu Jokowi, Hatta Bantah Hendak Merapat
MU Terkena Karma Manchester City
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat