TEMPO.CO, Batu - Sejumlah seniman dan pegiat hak asasi manusia (HAM) direncanakan tampil dalam kegiatan peringatan 10 tahun meninggalnya pejuang HAM, Munir Said Talib, di Omah Munir, Batu, Jawa Timur, pada 6-7 September 2014. Seniman Butet Kartaredjasa termasuk yang dijadwalkan hadir.
Mereka akan menampilkan berbagai kesenian yang berkaitan dengan Munir. "Para seniman masih dikonfirmasi kehadirannya," kata pelaksana harian Omah Munir, Luthfi J. Kurniawan, Rabu, 3 Agustus 2014.
Pada hari pertama, akan diselenggarakan lomba menggambar dan mewarnai avatar Munir. Peserta lomba adalah para pelajar di sekitar Batu. Sedangkan pada hari kedua akan diselenggarakan diskusi dan refleksi yang menghadirkan seniman dan pegiat HAM.
Para pemuda, kata Luthfi, menjadi sasaran utama kegiatan ini untuk mengenang dan mengenal Munir. Ia berharap generasi muda meneladani sikap dan keberpihakan Munir kepada rakyat yang terpinggirkan.
Refleksi ini sekaligus mengingatkan rakyat Indonesia bahwa kasus pembunuhan Munir tak ternah diungkap tuntas. Para aktivis HAM menuntut agar kasus pembunuhan Munir segera diselesaikan. "Perjuangan Cak Munir selalu dikenang dan menjadi inspirasi," katanya.
Omah Munir yang dibangun setahun lalu sebagai simbol perjuangan HAM didesain terbuka, nyaman, akrab, dan ramah anak. Museum ini sebelumnya merupakan kediaman Munir di Batu. Bentuk asli rumah keluarga Munir dipertahankan agar terkesan alami.
Sebagian bangunan dipugar, ditata sesuai dengan konsep ruang pamer sejarah perjalanan Munir. Dua kamar tidur bakal diubah menjadi ruang perpustakaan yang menyimpan buku koleksi Munir. Sedangkan ruang tamu bakal disulap menjadi ruang pamer, diorama, dan audio-visual yang merekam perjalanan Munir dan sejarah HAM Indonesia.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad