TEMPO.CO, Maros - Harga kedelai lokal di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, saat ini hanya Rp 6.500 per kilogram di tingkat pembelian industri tahu. Sebulan lalu, menurut seorang petani Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Saharuddin, harga pembelian pedagang dan industri tahu Rp 7 ribu per kilogram.
"Kami sangat menyayangkan karena pemerintah tak mampu mengendalikan harga pasar yang semakin hari semakin menurun seperti saat ini," kata Saharuddin, Kamis, 4 September 2014. (Baca:Ini Alasan Target Produksi Kedelai Turun)
Padahal, kata Saharuddin, pemerintah telah berjanji harga pembelian kedelai di tingkat petani minimal Rp 7.500 per kilogram. "Kalau pemerintah tidak mampu menjaga pasar kedelai, kami khawatir harga kedelai semakin turun dan petani semakin dirugikan," ujar Saharuddin.
Kepala Bidang Padi dan Palawija Dinas Pertanian Kabupaten Maros, H. Sainuddin, mengaku sampai saat ini pihaknya belum menemukan pedagang yang mampu membeli kedelai dengan harga standar Rp 7.500 per kilogram. "Sampai saat ini kami masih berusaha mencari pedagang yang mampu menampung kedelai petani dengan harga standar," kata Sainuddin. (Baca: Harga Kedelai Anjlok, Petani Mengeluh)
Anjloknya harga pembelian kedelai, menurut Sainuddin, disebabkan pasokan kedelai asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang mulai masuk bulan lalu di Makassar. Buntutnya, stok kedelai berlebih.
Sainuddin berharap untuk menstabilkan harga kedelai, ada pengusaha yang membuka keran ekspor ke luar negeri maupun mengirim kedelai ke sejumlah daerah di Indonesia. "Agar harga kedelai lokal di Maros kembali terdongkrak naik," kata dia.
Saat ini ada sekitar 300 hektare tanaman kedelai yang siap dipanen pada pertengahan November mendatang. (Baca juga: Kementan Mimpi Swasembada Kedelai)
JUMADI
TERPOPULER
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar
Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu
Modus Jero Mainkan Anggaran di Kementerian Energi