Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Polisi 'Narkoba' yang Menggemparkan Polri  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Baris anggota Kepolisian terlihat dari kaca kendaaraan  Apel kesiapan operasi ketupat 2014 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 3 Juli 2014. Ada perlengkapan pendukung yang diberikan, tenda lapangan 150 unit, tenda payung 200 unit, traficcone 2000 unit, jas hujan 8.000 unit, rompi 8.000 unit, helm 8.000 unit, hellycam 21 unit, flashlight 6.000 unit. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Baris anggota Kepolisian terlihat dari kaca kendaaraan Apel kesiapan operasi ketupat 2014 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 3 Juli 2014. Ada perlengkapan pendukung yang diberikan, tenda lapangan 150 unit, tenda payung 200 unit, traficcone 2000 unit, jas hujan 8.000 unit, rompi 8.000 unit, helm 8.000 unit, hellycam 21 unit, flashlight 6.000 unit. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Diraja Malaysia menangkap dua anggota Kepolisian Republik Indonesia di Bandara Kuching, Negara Bagian Serawak, Malaysia, pada Sabtu, 30 Agustus 2014. Mereka adalah Ajun Komisaris Besar Idha Endi Prasetyono dan anak buahnya, Brigadir M.H. Harahap. Menurut Kepolisian Malaysia, dalam penangkapan itu ditemukan juga barang bukti sabu-sabu seberat 6 kilogram. (Baca: Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'

Dalam catatan Tempo, kasus narkoba seperti yang melibatkan kedua anggota Polri itu bukan hanya sekali ini saja terjadi. Sebelumnya, sedikitnya ada lima kasus serupa yang membelit para aparat yang punya moto sebagai "Pelindung dan Pengayom Masyarakat" ini. Berikut daftarnya:  

1. Brigadir Kepala Ronald Ali
Jabatan: Direktorat Narkotik dan Obat-obatan Terlarang Kepolisian Daerah Gorontalo.
Kasus  : Selundupkan sabu 0,7 gram ke Lembaga Pemasyarakatan Gorontalo.
Status : PN Gorontalo memvonis 5 tahun (17/10/2012).

2. Inspektur Satu Hen PW
Jabatan: Anggota Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Kasus  : Pengedaran Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane, Semarang.
Status : Ditangkap BNN pada Februari 2013.

3. Brigadir Kepala Kristop Sinaga dan Bripka Indra Aswandi
Jabatan: Anggota Kepolisian Sektor Parapat, Simalungun, Sumatera Utara.
Kasus  : Tertangkap tangan menggunakan sabu di Hotel Inna Parapat, Desember 2012.
Status : PN Simalungun memvonis 8 bulan pada Mei 2013.

4. Komisaris SR
Jabatan: Anggota Kepolisian Daerah Riau.
Kasus  : Kepemilikan 6.904 butir ekstasi senilai Rp 1,4 miliar.
Status : Ditetapkan menjadi tersangka pada November 2013.

5. Brigadir Kepala Nr
Jabatan: Anggota Kepolisian Daerah Kepulauan Riau.
Kasus  : Menyimpan 51.097 pil ekstasi dan 3.356 gr sabu senilai Rp 20,3 miliar.
Status : Ditangkap Polisi pada 12 Februari 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Ajun Komisaris Besar Idha Endi Prasetyono dan Brigadir M.H. Harahap
Jabatan: Kepala Subdirektorat Narkoba Polda Kalbar dan anggota Polres Entikong.
Kasus: Tertangkap diduga membawa sabu 6 kilogram.
Status: Dalam tahanan Polisi Diraja Malaysia.

Kepala Polri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan upaya pihaknya dalam melakukan penegakan hukum atas kasus-kasus narkoba di Indonesia sudah luar biasa. "Saya kira sudah keras sekali, sudah tegas sekali, dan lembaga pemasyarakatan kita itu hampir 60 persen dihuni oleh pelaku narkoba," kata Sutarman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 2 September 2014. (Baca: Tim Khusus Polda Kalbar Selidiki Polisi 'Narkoba')

Sutarman mencontohkan banyak pelaku kasus narkoba yang telah ditangkap, begitu juga yang sudah dihukum mati. Bahkan, pemetaan kasus-kasus narkoba di wilayah Indonesia juga sudah dilakukan. Meski demikian, Sutarman mengakui bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan Polri selama ini ternyata tidak menimbulkan efek jera karena narkoba masih masuk di banyak tempat di Indonesia. "Permintaannya tinggi dan konsumen narkoba di Indonesia itu besar." (Baca: BNN Selidiki Jaringan Internasional Polisi 'Narkoba')

SUMBER: PDAT | BERBAGAI SUMBER


TEKS: EVAN KOESUMAH | RIDHO JUN PRASETYO | BC

Berita terpopuler lainnya:
Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

5 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

11 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

21 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

1 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

10 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.