TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia bakal kembali menguat setelah berada dalam tren positif selama tiga hari berturut-turut. Hal ini terjadi karena optimisme investor akan membaiknya perekonomian di bawah pemerintahan baru.
Pada perdagangan Rabu, 3 September 2014, investor melanjutkan aksi beli, sehingga IHSG menguat 23 poin (0,4 persen) ke level 5.224. Investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp 475 miliar. Investor masih berkonsentrasi pada saham-saham perbankan dan infrastruktur. (Baca juga: Saham Pertambangan Masih Jadi Incaran)
Analis dari Investa Sarana Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menuturkan IHSG memang tengah mengalami euforia akibat perbaikan indikator ekonomi di awal bulan. Minimnya kehadiran sentimen negatif di dalam dan luar negeri membuat investor segan melepaskan sahamnya. “Tak ada sentimen negatif, investor masih optimistis,” ujarnya.
Publikasi data ekonomi non-manufaktur Cina pada Agustus yang berekspansi ke level 54,4 membuat investor yakin kinerja perekonomian Negeri Tirai Bambu akan sesuai dengan harapan. (Baca juga: Penguatan Indeks Diprediksi Tertahan)
Namun, Kiswoyo mengingatkan, penguatan berturut-turut indeks saham beberapa waktu ini membuat IHSG rentan terkoreksi. Pasalnya, secara teknikal, bila ingin melampaui rekor baru (new high), IHSG harus terkoreksi terlebih dulu. “Agar bisa ke level 5.300, sebagian investor memang ingin meredistribusikan saham-saham lapis utama,” katanya.
Kiswoyo menyarankan agar pelaku pasar selektif terhadap saham-saham perbankan. Lebih jauh, investor disarankan mencicil aksi ambil untung (profit-taking) sebelum isu kenaikan harga BBM kembali merebak. Ada kemungkinan IHSG pada hari ini, Kamis, 4 September 2014, akan bergerak di kisaran level 5.150-5.250.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat