TEMPO.CO, Bagdad - Militan Negara Islam Irak dan Suriah menyampaikan permintaan maaf terkait video pemenggalan wartawan Amerika Serikat, Steven Sotloff. Permintaan maaf itu dilontarkan lantaran salah satu anggota ISIS mempublikasikan video tersebut secara online lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)
Mengutip laporan Daily Mail, Rabu, 3 September 2014, situs berita Vocativ yang berbasis di New York mengatakan obrolan di forum ISIS menunjukkan video yang baru dirilis itu bocor secara tidak sengaja di internal kelompok ini.
“Kami berusaha menghapus video tersebut setelah kami mengetahui bahwa video itu dipublikasikan secara salah. Kami meminta maaf kepada pengikut ISIS,” kata kelompok itu dalam pesan berbahasa Arab yang diunggah di Justpaste.
Vokativ melaporkan akun Twitter yang terafiliasi dengan ISiS, yang kemudian ditutup, merupakan sumber yang pertama kali mempublikasikan video itu sebelum akhirnya akun lain yang juga terafiliasi dengan ISIS, @Khattabyaz, memberitahu adanya kesalahan.
Video pemenggalan Steven Sotloff muncul pada Selasa lalu, sekitar dua pekan setelah video pemenggalan wartawan lain, James Folley, muncul. Dalam video tersebut diuraikan bahwa Steven harus membayar harga atas kebijakan AS untuk membantu militer Irak menyerang ISIS. (Baca: Pemenggalan Tak Buat ISIS Terintimidasi)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu
Obama Bersumpah Hancurkan ISIS
NU Anggap Penggusur Makam Nabi Sakit Jiwa