TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, mengumumkan pendirian cabang kelompok bersenjata itu di India. Melalui pesan video yang berdurasi 55 menit, Zawahiri menyatakan ingin mengibarkan bendera jihad di Asia Selatan. “Kesatuan tidak dibentuk hari ini, tapi hasil usaha yang diberkahi selama lebih dari dua tahun untuk mengumpulkan mujahidin di sub-benua India,” katanya seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis, 4 September 2014.
Video Zawahiri didapati dari dalam forum jihadis oleh kelompok pengamat terorisme, SITE. Zawahiri muncul dengan janggut putih, turban putih, kacamata, dengan latar gorden kembang cokelat. Tampak pula meja dengan buku bersampul keras, pulpen, serta tasbih.
Zawahiri memperbarui janji loyalitas pada pemimpin Taliban Afganistan, Mullah Omar. Sepanjang video, ia berbicara dalam Bahasa Arab dan Urdu yang umumnya digunakan di Pakistan. “(Al Qaeda) adalah kesatuan yang dibentuk untuk menyebarluaskan panggilan imam yang menegakkan, Sheikh Osama bin Laden. Semoga Allah mengasihinya,” kata pria 63 tahun itu.
Mantan dokter bedah mata Mesir ini mengatakan kelompoknya bakal menembus batas-batas buatan yang membagi-bagi populasi muslim. Ia mendesak umat atau negara muslim untuk mengobarkan jihad melawan musuh, membebaskan tanahnya, mengembalikan kedaulatan, dan membangkitkan khalifah.
Zawahiri mengklaim pendirian Al-Qaeda cabang India adalah kabar baik bagi muslim di Myanmar (Burma), Bangladesh, Assam, Gujarat, Jammu, dan Kashmir yang akan dibebaskan dari ketidakadilan dan penindasan.
Al-Qaeda adalah kelompok aktif di Afganistan dan Pakistan, tempat pemimpinnya diduga bersembunyi. Pendirinya, Osama bin Laden, tewas di Pakistan dalam sebuah operasi pimpinan Amerika Serikat pada Mei 2011.
Sejak kematian Bin Laden, gerakan Al-Qaeda memudar karena cabangnya di Afrika dan Semenanjung Arab lebih menonjol serta kehadiran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun mereka masih tetap dianggap ancaman bagi negara Barat.
Zawahiri menyatakan kelompoknya akan dipimpin secara menyeluruh oleh pemimpin Taliban Afganistan, Mullah Muhammad Omar. Sedangkan kepemimpinan sehari-hari akan dijalankan oleh pejuang Pakistan, Asim Umar.
BBC | AL JAZEERA | ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
Gadis Yazidi Ini Berhasil Kabur dari ISIS
Demi Ukraina, NATO Siap Perang Melawan Rusia
Rilis Video Terlalu Dini, ISIS Minta Maaf
Ayah Wartawan AS: Steven Bukan Pahlawan
Obama: Pemenggalan Tak Buat AS Terintimidasi