TEMPO.CO, Depok - Ratusan karyawan Universitas Indonesia berunjuk rasa di gedung Pusat Administrasi Rektorat UI, Kamis, 4 Agustus 2014. Para pegawai negeri sipil (PNS) itu menuntut agar pimpinan membayar tunjangan kinerja (tukin) sejak 2012. "Ada 803 PNS yang belum dibayarkan, padahal ini hak kami," kata perwakilan karyawan, Hery Purwanto, Kamis, 4 September 2014.
Menurut dia, sejak 2012 hingga saat ini, hak karyawan berupa tunjangan kinerja tidak dibayarkan dengan alasan yang tidak jelas. Aksi ini terpaksa dilakukan lantaran aspirasi mereka selama ini tidak didengar. "Musyawarah sudah dilakukan, namun tidak ada kepastian. Makanya, kami memutuskan untuk demo."
Staf di Fakultas Teknik (FT) menuturkan sudah 30 tahun dirinya mengabdi di UI tanpa ada kendala pembayaran tunjangan. Namun, beberapa bulan terakhir, pimpinan UI seperti telah berubah karena tunjangan mangkrak. "Ini terjadi mulai dari remunerasi," katanya.
Dia mengatakan terhentinya pembayaran tunjangan kinerja terjadi sejak Juli 2012. Karyawan menuntut pembayaran tunjakan karena di kementerian lain sudah dibayarkan. "Kalau saya masuk grade 5, setiap bulan mendapat tukin Rp 1,95 juta," ujarnya.
Karyawan lain, Sutarto, 50 tahun, yang juga masuk grade 5 menuturkan pembayaran tunjangan kinerja itu dirapel setiap enam bulan. Namun sekarang mereka sudah satu tahun tak dibayar. "Sekarang masuk semester III (rapel ketiga), tapi kami belum dibayar sekali pun," katanya. Jika dihitung dua kali rapel, UI berutang pembayaran hingga Rp 24 juta per orang. "Kalau saya, yang penting bayar satu semester dulu, dong."
Karyawan mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar jika hingga Senin, 8 September 2014, tidak ada kepastian mengenai pembayaran tukin. Saat ini 187 karyawan masih memenuhi gedung bagian dalam rektorat.
Mereka membentangkan panduk 5 x 1 meter yang bertuliskan tuntutan. Mereka juga membacakan tuntutan, orasi, dan puisi. Yang menariknya, salah seorang karyawan membacakan puisi karya Wiji Tukul.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terkuak
ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat
Abraham Sebut Jero Wacik Serakah