TEMPO.CO, Bandung - Setelah 12 hari diburu, Brigadir Edi Muryawan, oknum anggota Polres Cimahi Kota yang merampok duit Rp 272,5 juta, akhirnya berhasil ditangkap di Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 3 September 2014. Apa motif polisi senior ini nekat merampok duit yang sedang dibawa perusahaan yang dikawalnya itu?
Mengenakan sweater warna abu dan celana panjang training warna biru, Edi tiba di markas Polres Kabupaten Bandung sekitar pukul 12.00 WIB pada Kamis, 4 September 2014 dengan menumpang mobil Suzuki APV putih yang dikawal ketat.
"Tersangka EM mengaku membawa kabur uang perusahaan untuk membayar utang. Dia terbelit utang ke banyak orang. Jadi, motifnya desakan ekonomi keluarga untuk bayar utang, lalu dia mencari uang cepat," ujar Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Jamaludin di kantornya, Kamis, 4 September 2014. (Baca: Polisi Perampok Uang Rp 270 Juta Buron)
Kepada polisi, ujarnya, Edi mengaku menyerahkan sebagian duit hasil merampok itu kepada istri mudanya, I, 36 tahun, asal Ciparay, Kabupaten Bandung.
"Dari total uang Rp 273 juta uang hasil merampok, sebanyak Rp 170 juta diserahkan kepada I dan sisanya digunakan untuk pelarian, termasuk membeli motor Rp 12 juta. Selain itu, masih ada sisa uang tunai Rp 14 juta yang kami sita dari tersangka," kata Jamaludin.
Jamaludin juga mengatakan setelah merampok dan meninggalkan mobil perusahaan beserta seragam dan senjata, dia membawa duit jarahan ke rumah D, anak pertamanya dari istri pertama di Garut. "Di situ dia sempat membuat KTP palsu dibantu anaknya, pakai baju lain, memotong kumis untuk menyamar, lalu kabur menuju Bali tempat tinggal anak kedua dari istri pertama," kata dia.
Dari tersangka, polisi menyita antara lain sepeda motor Honda berikut BPKB, arloji, telepon genggam, dan uang tunai Rp 14 juta. "Istri muda tersangka memang belum mengaku telah menerima Rp 170 juta dari EM, tapi itu sedang kami analisis dan dalami. Kami juga dalami keterlibatan anak tersangka yang disebut pernah terlibat kasus pidana pembunuhan," kata Jamaludin.
Edi sendiri mengaku gelap mata saat nekat membawa kabur duit milik PT The Advantage yang sedang dia kawal di Lingkar Nagreg. "Saya khilaf. Saya terbelit banyak utang uang untuk setor bahan uang gaib ke dukun (pengganda uang) di Bantul, Yogyakarta," aku dia.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan
Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi
Mengapa SBY Kaget Jero Jadi Tersangka?
Jero Wacik Kecil yang Penyakitan