TEMPO.CO, Mataram - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui telekonferensi video dari Jakarta meresmikan proyek-proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) Koridor V Bali Nusa Tenggara, Jumat siang, 5 September 2014.
Sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional, di Koridor V MP3EI Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dilaksanakan pemancangan tiang perdana 33 proyek senilai Rp 53 triliun. Selama tiga tahun terakhir sejak 2011 hingga 2014, realisasi proyek mencapai 52 persen dari target pemancangan tiang hingga Desember 2014.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mewakili para gubernur di Koridor V MP3EI melaporkan selesainya pembangunan pelabuhan Labuhan dan Benete di NTB serta Moru di NTT, dengan nilai investasi Rp 231,5 miliar. "Pelabuhan ini sangat bermanfaat untuk memperkokoh sistem konektivitas dan logistik antarwilayah," kata Zainul Majdi.
Ada empat proyek yang dilakukan pemancangan tiang, yaitu pembangunan kawasan wisata Teluk Mekaki, Lombok Barat, senilai Rp 3 triliun, kawasan pariwisata Tanjung Ringgit, Lombok Timur, senilai Rp 5 triliun, pembangunan Bali Internasional Park sebesar Rp 4 triliun, dan pengembangan resor pariwisata Bukit Doa di Kabupaten Lembata, NTT, senilai Rp 100 miliar.
Zainul Majdi juga melaporkan perkembangan tiga proyek MP3EI lainnya di Koridor V Bali Nusa Tenggara. Pertama, pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalikan senilai Rp 30 triliun yang dilakukan oleh Indonesia Tourism Development Corporation (PT Pengembangan Pariwisata Indonesia ex Bali Tourism Development Corporation). Status kawasan ini telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014. "Dewan Kawasan Mandalika menunggu keputusan presiden," ujarnya.
Di Bali, pembangunan Bendungan Titab di Kabupaten Buleleng senilai Rp 428 miliar telah merampungkan 96 persen tahap konstruksinya. Pembangunan Dam Raknamo di Kabupaten Kupang, NTT, senilai Rp 1 triliun siap dilakukan pemancangan tiang pada akhir 2014.
Bendungan Pandanduri Swangi di Kabupaten Lombok Timur yang pelaksanaan pemancangan tiang perdananya pada 27 Mei 2011 lalu oleh SBY, pembangunan fisiknya telah mencapai 97,03 persen, dan ditargetkan selesai Oktober 2014 mendatang. Bendungan ini bisa mengairi lahan 10.273 hektare.
Menyusul akan dibangun Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, Bendungan Mujur di Lombok Tengah, dan Bendungan Meninting di Lombok Barat. Sementara yang belum turun izinnya adalah Bendungan Tanju dan Bendungan Mila, yang merupakan bagian dari Bendungan Rababaka Komplek di Dompu.
Untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus Mandalika dibutuhkan dukungan pembangunan jalan lintas pantai selatan Pulau Lombok mulai dari Lembar, Sekotong, Selong Belanak, Mawun, Kuta, hingga kawasan Tanjung Ringgit, Lombok Timur.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita lain
Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi
Dipo Alam Perintahkan Tolak Kedatangan Tim Transisi
8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan
Nikmati Duit Korupsi, KPK Uber Istri dan Anak Jero
Mega Bantah Pesawat RI-1 Akan Dijual Jokowi