TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di Dewan Perwakilan Rakyat Tjatur Sapto Edi meyakini situasi politik di Indonesia lima tahun ke depan akan menarik. "Akan seperti El Clasico," ujarnya saat ditemui Tempo di ruangannya di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 4 September 2014.
El Clasico merupakan sebutan untuk pertandingan dua klub sepak bola terbesar di Spanyol, yakni Real Madrid dengan Barcelona. Eksekutif dikuasai oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sementara lebih dari setengah jumlah anggota parlemen dikuasai Koalisi Merah Putih yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Kiai Kediri Usul Jokowi Rangkul Prabowo)
Menurut Tjatur, persaingan antara Barcelona dan Real Madrid sangat dinamis. "Tidak melulu Real Madrid menang atau sebaliknya, saling bergantian, jadi tidak membosankan," ujarnya. (Baca: Hatta: Tak Sedikit pun Terpikir Jegal Jokowi)
Pemerintahan ke depan, tutur dia, lebih baik seperti itu, yakni parlemen tidak dikuasai oleh partai penyokong presiden dan wakil presiden. Dengan cara ini, kemungkinan kerja sama yang tidak baik antara pemerintah dan DPR bakal tipis terlaksana, bahkan cenderung mustahil.
"Tidak semua keinginan presiden bisa langsung gol, terutama untuk putusan-putusan yang merugikan rakyat. Ibaratnya, parlemen itu jadi penyeimbang," ujarnya. Dia membantah partainya akan merapat ke kubu Jokowi-JK setelah pertemuan antara Hatta Rajasa dan Joko Widodo pada 1 September 2014. (Baca: Ketemu Jokowi, Hatta Bantah Hendak Merapat)
URSULA FLORENE SONIA