TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin Indonesia, penyedia mata uang virtual Bitcoin, berupaya memperluas pemasaran dengan menggandeng toko retail. Menurut Kepala Eksekutif Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan, peminat Bitcoin bisa membeli melalui situs pembayaran iPaymu.com yang bekerja sama dengan jaringan retail Indomaret. "Cara ini memudahkan masyarakat untuk mengakses sistem transaksi Bitcoin," katanya kepada Tempo, Jumat, 5 September 2014.
Oscar menjelaskan, setelah bekerja sama dengan iPaymu, peminat Bitcoin bisa membelinya di 10 ribu gerai Indomaret. Untuk mendapatkan Bitcoin melalui cara ini, peminat harus membuka akun di situs Bitcoin.co.id. Setelah itu, ujar dia, pilih opsi top-up rupiah via Indomaret dan ikuti instruksi berikutnya. Setelah mendaftar secara online, calon pembeli bisa mendatangi gerai Indomaret untuk membayar tagihan. "Secara tidak langsung, peminat Bitcoin seolah-olah bisa membelinya di Indomaret." (Baca juga: KPK Kewalahan Bila Telusuri Pencucian Uang Bitcoin)
Oscar berharap akses yang semakin mudah membuat Bitcoin diterima sebagai alat pembayaran alternatif. Apalagi, kata dia, saat ini hanya 20 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses dengan bank atau sistem pembayaran modern. (Baca jga: Dicuri, Uang Investor Bitcoin Sulit Kembali)
Bitcoin adalah mata uang virtual yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada 2009. Mata uang ini diperdagangkan dengan acuan (benchmark) dolar Amerika. Awalnya, Bitcoin digunakan sebagai media transaksi oleh pengguna Internet. Lama-kelamaan, uang berbentuk rekening online ini diperdagangkan oleh penggunanya.
Di Indonesia, Bitcoin mulai populer pada November 2013. Bitcoin Indonesia, exchanger Bitcoin terbesar di Indonesia, mencatatkan nilai transaksi sebesar 5 btc atau sekitar Rp 35-50 juta dalam sehari. Rekor nilai tukar Bitcoin tertinggi di Indonesia adalah US$ 1.200 atau Rp 13,7 juta per btc. Kurs ini bisa dipantau di situs Bitcoin Indonesia. (Baca: Warren Buffet: Bitcoin Selesai 10 Tahun Lagi)
Namun, hingga saat ini, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan belum menganggap Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sebab, nilai Bitcoin selalu berfluktuasi, bisa tinggi dan anjlok dalam waktu singkat. Selain itu, Bitcoin sering hilang karena diserang para peretas atau hacker. (Baca juga: Malware Serang Bitcoin Semakin Populer)
GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
Wanita di Rumah Jero Sebut KPK Pakai Ilmu Hitam