TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh senior Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, menyatakan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW tak akan mempengaruhi perilaku umat yang berniat berziarah ke makam itu. ”Percuma dipindahkan, toh umat tetap akan mengunjungi makam tersebut,” ujar dia saat dihubungi, Jumat pagi, 5 September 2014. Ia menyatakan menolak rencana pemindahan makam tersebut.
Rencana pemindahan makam Nabi diketahui setelah laman daily.co.uk melansir dokumen yang mengungkap rencana pemerintah Arab Saudi untuk memindahkan makam Nabi ke pemakaman Al-Baqi, Madinah. Pemerintah beralasan pemindahan itu bertujuan agar umat Islam menghindari perilaku menyembah selain kepada Allah. (Baca: Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad)
Meski sempat dibantah Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia, Syafii mengingatkan agar umat Islam di seluruh dunia ikut menyuarakan pemeliharaan terhadap situs-situs bersejarah. Sebab, pemerintah Arab Saudi yang didominasi oleh kelompok Wahabi saat ini terbukti telah menghancurkan tak kurang dari 100 situs. ”Mereka ini terlalu rigid dan kaku,” ujarnya.
Syafii, yang sering disapa Buya, menyatakan bahwa perilaku ziarah prinsipnya diperbolehkan dalam agama. Hal yang dilarang adalah praktek meminta sesuatu di hadapan makam tersebut. ”Lihat kuburan para wali di Indonesia. Itu bagus. Masyarakat yang berkunjung tidak meminta sesuatu kepada makam tersebut, tapi justru mendoakan ahli kubur,” kata dia.
Sebelumnya, bekas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi menyatakan Arab Saudi akan hancur jika mengikuti keinginan kelompok Wahabi. Atau, kata dia, mengikuti siapa pun yang ingin memindahkan makam Nabi Muhammad SAW dari Masjid Nabawi ke tempat lain. "Saudi bakal hancur jika itu dituruti," kata Hasyim di Jambi, Rabu, 3 September 2014
Menurut Hasyim, gagasan memindahkan makam Nabi harus ditentang oleh seluruh umat muslim di dunia. Ia membenarkan sejak beberapa tahun lalu mengemuka rencana pemindahan makam Nabi Muhammad yang dilatarbelakangi pemikiran Wahabiyah. Bahkan, katanya, seluruh situs-situs yang bersejarah di wilayah Arab Saudi akan dihancurkan. Alasannya, dalam pandangan Wahabiyah, keberadaan situs itu bisa menimbulkan syirik. Padahal, menurut Hasyim, itu tidak betul karena justru situs-situs itu penting untuk sejarah. Kalau keinginan itu diulang terus, seluruh umat Islam di dunia harus menentang. (Baca: Makam Nabi Tak Akan Bernisan Jika Dipindah)
RIKY FERDIANTO
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan
Pro-Prabowo Kuasai DPR, Jokowi: Saya Enggak Takut
Kurikulum 2013 Disusupi Mafia Buku?