TEMPO.CO, Pacitan - Bogini, 48 tahun, nelayan di Pantai Wawaran, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tenggelam pada Sabtu subuh, 6 September 2014. Hingga siang ini, korban belum berhasil ditemukan. Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, dan TNI serta warga masih melakukan pencarian. "Pencarian masih terkendala ombak besar," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujiono, Sabtu siang.
Menurut dia, ketinggian ombak di wilayah perairan Pacitan mencapai 4-5 meter. Karena itu, pencarian korban dilakukan dengan cara menyisir bibir pantai dan bukit karang di kawasan Pantai Wawaran. Jika tubuh korban menyembul ke permukaan air, petugas akan mengevakuasinya dengan perahu karet atau perahu milik nelayan tradisional. (Baca berita lain: Kapal Terbalik Di Laut Jawa, Satu Nelayan Tewas)
Pujono menuturkan musibah yang menimpa Bogini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Bogini sedang mencari ikan di dekat batu karang bersama nelayan lain, Mispan, 50 tahun, dengan menumpang perahu. Tiba-tiba, ombak besar datang dan menghantam perahu mereka. "Perahunya terbalik. Bogini hilang, Mispan berhasil menyelamatkan diri," ujarnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan Bambang Marhaendrawan mengatakan, setelah perahu dihantam ombak, Mispan sempat terseret ke tengah perairan. "Dia diselamatkan nelayan lain dan dibawa menepi," tutur Bambang.
Bambang berujar, tingkat kerawanan di wilayah perairan Pacitan meningkat selama beberapa waktu terakhir. Sebab, ketinggian gelombang mencapai 4-5 meter. Untuk itu, Bambang mengimbau nelayan tidak melaut saat arus dan kecepatan angin tinggi. "Nelayan tentunya sudah memiliki hitungan tersendiri sebelum melaut." (Baca juga: Cuaca Buruk, Tangkapan Nelayan Malang Anjlok)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler
SBY Tegur Tim Transisi Jokowi-JK
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
SBY Minta Jokowi Buka-bukaan Soal Tim Transisi
5.000 Bendera GAM Dipesan di Pekalongan
Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga
Mercy AKBP Idha Ternyata dari Bandar Narkoba