TEMPO.CO, Jakarta - Christofel Butarbutar, yang mengaku sebagai pengacara DS, Sabtu, 6 September 2014, tiba-tiba berbicara kepada wartawan di Pekanbaru. "Klien saya menyatakan persoalan selesai secara kekeluargaan. Surat permohonan maaf sudah disampaikan kepada Gubernur Riau Annas Maamun," katanya. (Baca: 3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh)
Dia meminta semua pihak melupakan kasus lama. Kliennya dan Annas juga telah berdamai. "Lupakan kebenaran atau tidaknya kasus itu," katanya. Dia tidak berkomentar ketika ditanya mengapa DS--istri Ketua DPRD Dumai--yang malah meminta maaf.
Padahal, pada 25 Juli 2014, DS melayangkan somasi kepada Annas karena pelecehan seksual yang dilakukan Gubernur Riau itu di rumah pribadinya, di Jalan Belimbing 18, Pekanbaru. Di rumah mewah berlantai dua ini pula Annas melakukan tindakan asusila kepada perempuan berinisial WW pada 30 Mei 2014. WW, putri mantan anggota DPD asal Riau, telah melaporkan kasus pencabulan ini ke Mabes Polri. (Baca: 8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan)
Christofel menjelaskan DS merasa terganggu dengan pemberitaan di media massa. Situasi tersebut, kata dia, dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan keresahan masyarakat Riau, bahkan mengarah pada tindakan politis.
Dia menjelaskan kliennya akan mencabut pengaduan ke Polda Riau dan Mabes Polri serta tidak bersedia menjadi saksi untuk kasus pencabulan yang dialami WW atau korban lainnya.
Tindakan Christofel ini menimbulkan spekulasi di masyarakat bahwa DS telah mendapat intimidasi dari Annas yang berusia 74 tahun itu. "Tidak ada intimidasi dari Gubernur," katanya. (Baca: Annas Maamun Curhat Soal Isu Asusila)
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler:
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
Tiga Sebab Ini Bikin SBY Kesal pada Tim Transisi
Mercy AKBP Idha Ternyata dari Bandar Narkoba