TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi berencana memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Pemanggilan itu merupakan pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. “Kemungkinan pekan depan,” ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P., ketika dihubungi, Sabtu, 6 September 2014.
Johan menjelaskan penyidikan akan didahului dengan pemeriksaan para saksi. Setelah penetapan status tersangka, KPK merasa perlu melengkapi keterangan tambahan yang mendukung pengungkapan kasus tersebut. “Sampai saat ini belum ada pemanggilan saksi-saksi. Itu yang akan kita dahulukan,” katanya. (Baca: Jero Tersangka, Jokowi Diminta Benahi Sektor Migas)
Status tersangka ditetapkan KPK lantaran Jero disinyalir melakukan pemerasan dan menyalahgunakan wewenang. Ia memaksa anak buahnya menghimpun dana operasional Menteri ESDM senilai Rp 9,9 miliar. Duit itu diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadinya, pencitraan, dan pihak ketiga.
Sumber Tempo menyebutkan dana itu digunakan Jero untuk keperluan pencitraan di media massa. Ada pula yang digunakan untuk membiayai perjalanan keluarganya saat menonton Olimpiade di London. Saat dikonfirmasi, Johan tidak membantah keterangan tersebut. “Saya tidak bisa jawab. Itu bagian dari pengembangan penyidikan,” katanya. (Baca: Jubir ESDM Sebut Korupsi Jero untuk Pribadi)
Meski demikian, Johan membenarkan bahwa KPK sebelumnya pernah memanggil istri Jero Wacik, Triesnawati, untuk keperluan penyelidikan. Keterangan itu dihimpun setelah KPK menerima laporan hasil analisis dari Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan terkait dengan aliran dana dari anggaran Kementerian.
“Data-data yang berkaitan dengan kasus biasanya diberikan PPATK tanpa harus diminta. Tapi kadang kita juga mengajukan permohonan lagi jika perkara balik ke kasus penyidikan,” katanya. Johan mengaku tak tahu apakah laporan itu juga mengindikasikan aliran dana untuk kepentingan partai. “Kalau yang itu saya tidak tahu.”
RIKY FERDIANTO
Berita Terpopuler
8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan
SBY Tegur Tim Transisi Jokowi-JK
Demi Wartawan, Jokowi Stop Bus Rombongan Presiden
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
Anas: Saya Orang Kampung, Suka Tunai