TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota DPD Soemardi Taher tidak menyangka WW, anaknya, menjadi korban dugaan pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun. Soemardi merasa dikhianati karena sebelumnya mereka berteman akrab. (Baca: Korban Asusila Gubernur Riau Diperiksa Pagi Ini)
"Saya dan keluarga merasa diinjak-injak dengan ini. Padahal dulu waktu pemilihan kepala daerah saya dukung sekali Annas maju. Kini saya menyesal memilih dia," ujar Soemardi kepada Tempo di Markas Besar Kepolisian pada Jumat, 5 September 2014.
Saat pemilihan kepala daerah, Soemardi turut mengajak ratusan guru di Riau memilih Annas sebagai gubernur. Ia mengklaim telah mendekati guru satu per satu dengan cara bertemu langsung atau melalui panggilan telepon. Soemardi juga seorang tokoh pendidikan di Riau.
Dukungan Soemardi dilatarbelakangi janji Annas memperbaiki kondisi pendidikan di Riau. Annas pada waktu itu juga berjanji menaikkan gaji guru. "Saya juga sempat terpikat karena pengalaman dia membangun Kabupaten Rokan Hilir," kata Soemardi. (Baca: Mahasiswa Minta Gubernur Annas Maamun Jangan Lari)
Dukungan ini juga diamini WW. Kepada Tempo, ia mengaku telah mempercayai Annas untuk menjadi gubernur saat pemilihan kepala daerah. "Dulu saya tidak mengerti dia (Annas) sebejat ini," kata WW di kantor pengacara Elza Syarif, Jumat, 5 September 2014.
Soemardi merasa sangat terpukul mendengar anaknya dilecehkan oleh Annas. Ia berjanji akan menarik dukungan untuk kepemimpinan Annas di Riau. Dugaan perbuatan Annas dilaporkan Taher pada Rabu, 27 Agustus 2014, ke Bareskrim Mabes Polri.
ROBBY IRFANY