TEMPO.CO, Jakarta - PT Bestprofit Future, salah satu perusahaan investasi di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, dikabarkan pernah menerima investasi emas dari Jero Wacik senilai Rp 2 miliar. Tempo berusaha mengkonfirmasi kabar ini dengan mengunjungi PT Bestprofit Future yang berkantor di Sequis Tower, Jakarta Pusat.
Tak lama menunggu di lantai 23 tempat perusahaan itu berada, seorang pria bernama Ferry dari divisi human resource menemui Tempo. Dia mengatakan bahwa para bos dan petinggi perusahaannya sedang tidak ada di kantor. "Mereka lagi pada sibuk," katanya saat ditemui di Equity Tower, Jumat, 5 September 2014. (Baca: Setelah Jero, KPK Terus Telisik Mafia Migas)
Ditanya mengenai kabar investasi Jero Wacik, Ferry menampik perusahaannya pernah melakukan kerja sama dengan Menteri Energi yang kini ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi itu. "Dia (Jero Wacik) enggak pernah jadi customer kami. Kami sama sekali tidak pernah berhubungan dengan dia," kata Ferry.
Ferry terlihat buru-buru mengakhiri percakapan. Kemudian dia masuk kembali ke ruang kerjanya. (Baca: Menteri Jero Mundur Chairul Tanjung Berpeluang)
Pantauan Tempo, kantor yang berada di lantai 23 tersebut tampak cukup bergengsi sebagai tempat untuk berinvestasi emas senilai Rp 2 miliar. Terang saja, kantor Bestprofit Future berada di kawasan bergengsi dengan biaya sewa kantor yang berkisar puluhan juta per bulannya. Selain itu, nuansa kantor tersebut terlihat modern dengan dinding ruangan yang dilapisi kaca.
Saat tiba di lantai 23, ketika Tempo keluar dari lift, sudah terlihat penerima tamu dan satpam di tengah pintu masuk yang bertuliskan PT Bestprofit Future. Di kantor tersebut tidak begitu banyak terlihat orang yang berlalu-lalang. Hanya tampak kurir yang mengantarkan sebuah paket.
Sebelumnya, pada 3 September 2014, KPK mengumumkan status Menteri Jero sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Modusnya, menghimpun pendapatan dari biaya pengadaan di Kementerian Energi, mengumpulkan dana dari rekanan Kementerian terhadap program tertentu, dan membuat rapat-rapat fiktif.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan ada sejumlah uang yang diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadi, pencitraan, dan pihak ketiga.
DEVY ERNIS
Berita Terpopuler
8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan
SBY Tegur Tim Transisi Jokowi-JK
Demi Wartawan, Jokowi Stop Bus Rombongan Presiden
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
Anas: Saya Orang Kampung, Suka Tunai
