Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahmat Gobel Ekspansi ke Industri Pertanian

Editor

Zed abidien

image-gnews
Vice President PT Gobel International, Rahmat Gobel (tengah) bersama Chairman  Club Med, Henry Giscard d'Easting (kanan) meninjau kawasan pantai Tanjung An di Desa Kuta, Kecamatan  Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/1). ANTARA/Ahmad Subaidi
Vice President PT Gobel International, Rahmat Gobel (tengah) bersama Chairman Club Med, Henry Giscard d'Easting (kanan) meninjau kawasan pantai Tanjung An di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/1). ANTARA/Ahmad Subaidi
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel yang dikenal sebagai pengusaha industri manufaktur elektronik ekspansi bisnis dengan mendirikan pabrik pengolahan gabah dan beras modern PT Lumbung Padi Indonesia. Pabrik seluas 5,1 hektare di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tersebut diresmikan Menteri Pertanian Suswono hari ini, Ahad. Dalam bisnis ini, Rahmat bermitra dengan perusahaan peralatan penggilingan padi dari Jepang, Satake Corporation.

Rahmat mengatakan pendirian pabrik pengolahan gabah dan beras ini merupakan amanat dari mendiang ayahnya, Thayeb Mohamad Gobel. "Ini amanat orang tua saya," kata Rahmat saat sambutan di depan hadirin, Ahad, 7 September 2014.

Rahmat mengatakan dari waktu ke waktu kebutuhan pangan terutama beras akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. "Sebagian besar konsumsi pokok masyarakat kita adalah beras, maka tidak mengherankan kebutuhan pangan akan meningkat drastis," kata Rahmat selaku Presiden Komisaris PT Lumbung Padi Indonesia.

Rahmat menambahkan, industri pengolahan gabah dan beras ini ke depan tidak hanya memproduksi beras melainkan produk lain berbahan baku beras, seperti beras menir kualitas ekspor, tepung beras bermutu tinggi, bubuk bekatul siap saji, produk makanan ringan dari bahan dasar beras, dan sebagainya.

Selain diversifikasi produk, industri ini juga akan memanfaatkan seluruh bahan baku beras maupun gabah termasuk sekam yang bisa dijadikan energi alternatif ramah lingkungan. "Teknologi industri yang diterapkan nanti zero waste atau tidak menghasilkan sisa?" katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Pertanian Suswono menyambut baik industri pengolahan padi modern yang didirikan Rahmat Gobel ini. "Tantangan kita ke depan di bidang industri pangan memang semakin berkembang," katanya. Tantangan terdekat adalah persaingan usaha ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan 21 Desember 2015.

Suswono mengingatkan ancaman swasembada pangan akibat berkurangnya lahan pertanian dari tahun ke tahun. "Kementerian Pertanian mencatat 110 hektare lahan pertanian terkonversi tiap tahun," ujarnya.

Soal lahan pertanian, kata Suswono, di tingkat ASEAN Indonesia masih kalah dengan Thailand dalam luas lahan pertanian per kapita. Luas lahan pertanian Indonesia per kapita hanya 560 meter persegi sedangkan Thailand 5.600 meter per segi per tahun. "Rata-rata per keluarga petani Indonesia hanya memiliki lahan 0,3 hektare sedangkan Thailand 3 hektare," katanya.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

19 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

13 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

25 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

28 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

28 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

36 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

40 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

50 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.