TEMPO.CO, Bandung - Langit Kota Bandung pada Ahad ini akan dipenuhi ratusan penerjun payung dari 22 negara. Mereka adalah peserta Kejuaraan Terjun Payung Asiania-Internasional Terbuka Indonesia 2014. Sabtu, 6 September 2014, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia resmi membuka kejuaraan tersebut di Pangkalaan Udara Husein Sastranegara.
"Kita bangga dipercaya menjadi tuan rumah Asiania Internasional. Kegiatan udara, aerospace, di Indonesia masih perlu kita gali dan kembangkan seperti di negara-negara lain," ujar Putu seusai upacara peresmian. Dia berharap penyelenggaraan kegiatan dirgantara di Tanah Air akan semakin baik. (Baca: Solo Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer)
Kejuaraan yang digelar untuk keempat belas kalinya ini diikuti 303 peserta dari negara anggota Asiania, yakni Malaysia, Korea Utara, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, India, Cina, Jepang, Arab Saudi, Bahrain, Oman, Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Peserta Eropa datang dari Belanda, Austria, Jerman, Cek, Polandia, Ukraina, dan Rumania.
Putu berharap atlet tuan rumah bisa unjuk prestasi di kompetisi ini. Setidaknya lewat kejuaraan ini Indonesia bisa melakukan evaluasi dan mencari cara untuk memajukan prestasi atlet terjun payung. "Lawannya memang berat. Paling tidak kita bisa mengetahui sejauh mana prestasi kita," katanya.
Wakil ketua panitia, Efendi Soen, mengatakan kejuaraan ini akan mempertandingkan empat nomor, yakni ketepatan mendarat, formasi empat penerjun, formasi putaran kanopi empat penerjun, dan formasi kanopi dua penerjun. Kejuaraan ini mendapat dukungan angkutan pesawat dari Hercules, CN-235, dan heli Colibri TNI Angkatan Udara. Dalam tiga nomor kerja sama formasi, peserta terjun dari ketinggian 7.000 kaki.
ERICK P. HARDI