TEMPO.CO, Banda Aceh - Seekor gajah jantan mati di daerah perkebunan dekat hutan Desa Krueng Panggong, Kecamatan Krueng Sabe, Aceh Jaya. Gajah sudah membusuk dengan gading yang sudah hilang. Polisi dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih mencari penyebab kematiannya.
Kepala Kepolisian Resor Aceh Jaya Ajun Komisaris Besar Abdul Azas Siagian mengatakan kepada Tempo, Senin, 8 September 2014, gajah itu ditemukan warga pada Jumat pekan lalu. Mereka kemudian melapor ke polisi. Lokasi penemuannya sekitar 10 kilometer dari permukiman warga. (Lihat juga: Gajah Sumatera Ditemukan Tewas tak Bergading)
Kepolisian bersama BKSDA Aceh Jaya dan tim dokter hewan langsung menuju ke lapangan untuk menyelidiki dan mengotopsi gajah tersebut guna mengetahui penyebab kematian. "Kami juga terus berusaha memburu pelaku pencurian gading," ujarnya.
Hasil sementara diketahui bahwa gajah jantan tersebut berumur 12 tahun. Beberapa sampel seperti hati, limpa, usus, dan kotorannya diambil untuk penyelidikan. Tidak ditemukan kekerasan pada tubuh gajah seperti penombakan atau penembakan dan luka lainnya. "Belum dipastikan apa penyebab kematian. Kalau diracun, maka polisi akan memburu pelaku," tutur Abdul.
Kepala BKSDA Aceh Genman Suhefti Hasibuan mengatakan otopsi hewan besar itu sudah dilakukan, tapi masih sulit ditentukan penyebab kematiannya. "Perlu diuji forensik. Untuk uji tersebut, harus dilakukan di Laboratorium Forensik Polda Medan," ujarnya.
Saat ini pihak BKSDA akan mengirim sampel dari gajah tersebut ke Medan. Penyebab kematian hewan yang dilindungi tersebut diperkirakan ada dua: mati diracun atau sakit. "Mungkin minggu depan sudah ada hasil penyebab kematiannya."
ADI WARSIDI
Terpopuler:
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Pengacara Jokowi Kritik Tim Transisi
Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap