Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cacar Ular Mulai Ancam Usia Muda  

image-gnews
Cacar ular. Penyakitkelamin.info
Cacar ular. Penyakitkelamin.info
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit herpes zoster atau cacar ular alias cacar api mulai menyerang usia muda. "Sekarang banyak pasien dengan umur 20-an," kata Samsuridjal Djauzi, dokter spesialis penyakit dalam, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, seperti ditulis Koran Tempo, Senin, 8 September 2014. Sebelumnya, cacar ular hanya didapati pada pasien berusia di atas 50 tahun.

Herpes zoster adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kembali aktifnya varisela zoster, virus yang menetap secara laten di akar saraf. Ini merupakan virus yang serupa dengan yang menyebabkan cacar air. Bedanya, cacar air bisa menular lewat udara, sedangkan penularan herpes zoster baru terjadi jika ada kontak kulit. Adapun mereka yang pernah mengalami cacar air, kata Samsuridjal, berisiko terkena herpes zoster di masa mendatang. Di Indonesia, 70 persen penduduk sudah mengalami cacar air sejak usia 15 tahun.

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, Hanny Nilasari, herpes zoster banyak diderita orang berusia lanjut karena tingkat imunitas mereka menurun. Data epidemiologi herpes zoster di 13 rumah sakit pendidikan di Indonesia pada 2011-2013 menunjukkan ada 2.232 kasus penyakit tersebut. Dari jumlah itu, 806 kasus terjadi pada usia 45-64 tahun. Mereka yang imunitasnya menurun, seperti pengidap human immunodeficiency virus, atau yang sedang menjalani kemoterapi jangka panjang juga rentan terkena herpes zoster.

Penyakit ini juga bisa mengakibatkan komplikasi pada mata jika infeksinya terjadi pada daerah tersebut. Bahkan herpes zoster juga bisa menimbulkan kelumpuhan otot, radang otak, dan nyeri jika tak segera ditangani dengan obat antivirus. Nyeri itu diidentifikasi dari timbulnya rasa perih, sensasi terbakar, dan berdenyut-denyut seperti ditusuk-tusuk, karena aktif kembalinya virus varisela zoster menyebabkan rusaknya serabut saraf tepi.

“Nyeri itu cenderung meningkat dan berlangsung lama," kata Hanny. Bahkan, tutur dia, ada pasien yang terkena allodynia atau timbulnya rasa nyeri akut yang diakibatkan stimulus ringan, seperti sentuhan angin sepoi-sepoi.

Saking senyapnya serangan virus cacar ular, terkadang penyakit itu baru teridentifikasi pada fase akut. Gejalanya, muncul ruam di kulit area dada dan wajah yang diikuti timbulnya lenting dalam jumlah banyak. Ruam tersebut biasanya baru hilang setelah nongkrong di kulit lebih dari sebulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Samsuridjal Djauzi mengatakan herpes zoster bisa dicegah dengan menjalankan gaya hidup sehat dan bersih, mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga dan tidur teratur, serta vaksinasi. "Vaksin tersebut bekerja meningkatkan kekebalan tubuh."

ISMA SAVITRI

Berita Terpopuler
Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman 
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho! 
Tersangka Kelima Rekening Gendut PNS Ditangkap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Ilustrasi daun bidara. Shutterstock
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit


Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.


Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).
Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.


Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.


Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Ilustrasi stroke. healthline.com
Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.


Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.


Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.


Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.


5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?


Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Gangguan asam lambung.
Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.