TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan, berdasarkan keterangan lima petugas keamanan di mal Gandaria City, penembak sempat mengaku sebagai anggota kepergok melakukan pencopetan.
"Tapi tidak jelas dia mengaku sebagai anggota apa, karena hanya menyebutkan kata anggota," katanya di Polda Metro jaya, Senin, 8 September 2014.
Kejadian tersebut berawal dari pria yang mengambil dompet seorang ibu yang sedang mendorong troli di Lotte Mart. Setelah petugas melihat kejadian itu, pencopet mengembalikan dompet itu kapada pemiliknya. Kemudian, petugas mencoba mengejar dan menangkap si pencopet. Setelah pelaku ditangkap dan dibawa ke pos keamanan, pelaku menembakan senjata api ke arah tembok.
Menurut Rikwanto, pelaku sempat menyandera sebuah mobil merek Avanza berikut pengendaranya. Setelah itu, ujar Rikwanto, pelaku kembali melarikan diri dan menghilang. "Sekitar jam 16.00, pencuri tersebut tertangkap kamera CCTV sedang lari-lari kecil keluar dari Gandaria City," tutur Rikwanto.
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Namun korban pencopetan dan pemilik mobil Avanza yang disandera tidak dapat dimintai keterangan oleh polisi karena sudah tidak ada di tempat kejadian.
Saat ini Tim Laboratorium Forensik Kepolisian sedang mengidentifikasi barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. "Jenis senjata api yang digunakan adalah pistol Barreta, berdasarkan jenis proyektil peluru dan selongsongan yang ditemukan," ujar Rikwanto.
Rikwanto mengimbau agar alat pendeteksi logam dan pintu keamanan lebih dioptimalkan oleh pengelola mal. Menurut dia, bila pihak keamanan mal lebih teliti, pasti tidak akan ada kejadian seperti ini.
HERMAWAN SETYANTO
Berita Terpopuler:
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Begini Peta Kekuatan Jokowi-Prabowo di DPR