TEMPO.CO, Sidoarjo - Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam, mempersilakan warga yang ingin mengadu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait sisa pembelian tanah yang belum dibeli oleh Minarak. "Silakan saja!" kata Andi kepada Tempo, Ahad, 7 September 2014.
Menurut Andi, pihaknya tidak punya hak untuk melarang warga korban lumpur Lapindo untuk pergi ke Jakarta. Dengan demikian, ia tidak bisa melarang pengaduan tersebut. Namun begitu, ia meyakini hal itu hanya dilakukan oleh beberapa orang atau hanya satu kelompok yang dikoordinir oleh tiga orang yang akan mengadu ke Jakarta, yaitu Djuwito, Subakrie dan Wiwik. "Sementara kelompok yang lain biasa saja sehingga Minarak terus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka," kata dia. (Baca:Korban Lumpur Lapindo Mengadu ke Presiden SBY)
Subakrie, kata Andi, ganti ruginya hanya tinggal Rp 35 jutaan dan Wiwik sekitar Rp 1 miliar. Wiwik menolak pembayaran secara dicicil. "Kelompok ini yang mungkin menentang terus," kata dia.
Perwakilan korban lumpur Lapindo hari ini, 8 September 2014, datang ke Jakarta menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengadukan PT Lapindo Brantas yang telah ingkar janji. Mereka akan meminta agar pemerintah menalangi dulu ganti rugi tersebut dengan menggunakan uang anggaran pendapatan dan belanja negara. Sebab, PT Minarak berdalih bahwa keuangan Lapindo sedang seret sehingga tidak bisa meneruskan membayar cicilan ganti rugi. (Baca:Ganti Rugi Korban Lapindo Lunas Sebelum SBY Turun)
Perwakilan korban lumpur yang akan menghadap Presiden adalah Djuwito, Subakrie, Wiwik, dan satu orang pengacara. Selain itu, empat orang pengusaha yang juga belum memperoleh sisa ganti rugi dijadwalkan akan ikut dalam rombongan.
Para korban lumpur Lapindo di dalam peta area terdampak juga memasang spanduk besar di titik tanggul 42 Desa Renokenongo bertuliskan "Pak SBY, kami juga rakyat Bapak, 8 tahun nasib kami terkatung-katung."
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Konser Lengang, Ahmad Albar: Kok Sepi?
Kades Mengeluh Dana Bantuan Desa Belum Cair
Tanpa Ronaldo, Portugal Ditaklukkan Albania
Zarkasih Ragu Rencana Kudeta PPP Bisa Berjalan
Kakek Ini Kepergok Warga Mencabuli Anak