TEMPO.CO, Jakarta - Warga Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, mengantre panjang di Bank DKI cabang Rusun Marunda untuk mencairkan dana Kartu Jakarta Pintar. Ferni Marini, 30 tahun, mengantre di depan Bank DKI di lantai dasar Blok B2 Rusun Marunda sejak pukul 11.00 WIB.
Di dalam bank, warga sudah berdesakan di depan loket sambil membawa buku tabungan dan selembar slip bukti KJP. "Ini untuk biaya beli seragam anak saya. Kami dapat Rp 1.080.000 per enam bulan," ujar Ferni pada Senin, 8 September 2014. (Baca: Duit KJP Akhirnya Cair Setelah Telat 9 Bulan)
Menurut Ferni, ini ketiga kalinya dia mendapat dana KJP. Namun pencairan dua kali sebelumnya sudah lebih dari enam bulan lalu. Terakhir, dia memperoleh dana dengan jumlah yang sama pada November 2013. "Memang waktunya tidak tentu. Untung cair hari ini, sepatu anak saya sudah jebol," katanya lagi. (Baca: Ahok Akan Tambah Besaran KJP 2015)
Pujiati, 45 tahun, juga berada dalam antrean yang sama. Rencananya, setelah mendapat dana, Pujiati akan langsung ke Pasar Cilincing untuk membeli seragam anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar. (Baca: Ahok Ingin Kartu Jakarta Pintar sampai Sarjana)
Menurut Puji, kuitansi pembelian seragam harus disimpan, lalu diberikan ke sekolah sebagai bukti. "Tidak hanya untuk seragam, beli buku, dan susu, biaya transportasi ke sekolah juga diambil dari uang ini," kata Puji. (Baca juga: ICW: BOP dan KJP Digabung, Asalkan Jelas Gunanya)
Sayangnya, setelah mengantre dua jam, giliran Ferni dan Puji tak kunjung tiba. Mereka kecewa karena diberi tahu uang kas di bank sudah habis. Warga yang belum menerima diminta kembali besok untuk mencairkan dana. "Ya sudah, balik lagi saja besok. Belum rezeki hari ini," ujar Ferni pasrah.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan
Jokowi: Saya Jangan Diisolasi dari Rakyat
Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi