TEMPO.CO, Sidoarjo - Sudah jatuh tertimpa tangga. Kegagalan warga korban lumpur Lapindo berangkat ke Jakarta bukan saja mengundang kekecewaan karena batal mengadu ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (baca berita sebelumnya: Berharap Sebelum SBY Lengser). Tapi, mereka juga menderita kerugian karena tiket pesawat yang sudah dibeli hangus.
Setidaknya ada empat lembar tiket pesawat seharga Rp 1,2 juta per lembar yang menjadi sia-sia itu. "Empat tiket itu kami beli pulang-pergi (PP) Surabaya-Jakarta dan Jakarta-Surabaya dengan uang pribadi," kata Djuwito, satu warga, di sela-sela pertemuan di titik 42 Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, Selasa, 9 September 2014.
Baca Juga:
Menurut Djuwito, uang sebanyak itu bagi korban lumpur Lapindo tidak sedikit. Dia berharap kepada Bupati Sidoarjo Saiful Illah dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk mengganti. "Siapa pun yang masih peduli kepada kami, Bupati atau Gubernur mengganti uang tiket ini," kata dia.
Korban lumpur, kata Djuwito, untuk mengumpulkan uang sebesar itu butuh berbulan-bulan bekerja sebagai tukang ojek maupun penjual kaset di sekitar kawasan lumpur. Namun karena ingin menuntut hak ganti ruginya maka warga rela membeli tiket itu meskipun sangat mahal.
Djuwito menambahkan, tiket tidak bisa dikembalikan atau ditebus kembali karena pemberitahuan pembatalan berangkat diterima mendadak pada Senin sore. "Akhirnya kami hanya bisa pasrah," kata dia. (Baca: Bupati dan Warga Kecewa Terhadap Menteri PU)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Demi Prabowo, PKS Setuju Pilkada Lewat DPRD
Jokowi: RUU Pilkada Potong Kedaulatan Rakyat