TEMPO.CO, Banyuwangi - Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan operasi tangkap tangan tiga pelaku kasus dugaan korupsi pemotongan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Tahun 2014. Dari tangan ketiganya, Kejaksaan menyita uang sebesar Rp 211.642.000.
Ketiga orang yang tertangkap tangan, yakni Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Kalibaru Ahmad Munir, Kepala Sekolah Dasar Kalibaru Wetan Ririn Puji Lestari, dan seseorang bernama Ahmad Farid. Mereka ditangkap di SD Tampo, Kecamatan Cluring, Selasa sore, 9 September 2014.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Banyuwangi, Paulus Agung, mengatakan ketiganya ditangkap setelah mendapat setoran uang dari 21 kepala sekolah penerima DAK pendidikan untuk rehabilitasi gedung sekolah. “Uang tersebut dikumpulkan ke Ririn,” kata Paulus kepada wartawan.
Menurut Paulus, Kejaksaan mendapatkan laporan dari salah satu kepala sekolah yang menjadi korban pemotongan. Dia menceritakan, 21 SD menerima DAK pendidikan dengan jumlah bervariasi antara Rp 129 juta hingga Rp 300 juta.
Rehab gedung tersebut sebenarnya dikerjakan secara swakelola. Kemudian, Ahmad Munir sebagai Kepala UPTD Pendidikan mensosialisasikan adanya potongan 10 persen bagi penerima DAK pendidikan tersebut. Uang kemudian harus diserahkan kepada Ririn sebagai koordinator pada Selasa.
Dalam menjalankan aksinya itu, keduanya didampingi Ahmad Farid yang mengaku berasal dari lembaga swadaya masyarakat. Setelah mendapat laporan, sekitar tujuh jaksa langsung turun ke tempat transaksi. ”Uang tersebut katanya sebagai pengaman DAK,” kata Paulus.
Belum diketahui ke mana saja uang itu akan disetorkan. Paulus menambahkan, jaksa masih memeriksa secara maraton ketiga pelaku. Selasa malam, ketiganya dititipkan ke lembaga pemasyarakatan setempat.
Kepada wartawan, Ririn enggan berkomentar. “Saya tidak mau dihakimi seperti ini,” kata dia. Sedangkan Ahmad Farid dan Ahmad Munir membantah terkait dengan pemotongan DAK pendidikan itu. Menurut Farid, dia memang bersama-sama dengan Munir berada di SD Tampo untuk menawarkan galvalum. “Kalau saya memotong DAK, apa kapasitas saya,” kata dia.
IKA NINGTYAS
Berita lain:
Ahok Bakal Sulap Kolong Sawah Besar
Nasib RUU Pilkada Ditentukan Hari Ini
5 Persen Pengguna Android Beralih ke iPhone