TEMPO.CO, Jakarta - Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah turut menyediakan mobil dinas untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.
Dia mengatakan pengadaan mobil dinas yang dimenangkan PT Mercedes-Benz Indonesia hanya untuk para menteri pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Presiden dan wapres adalah kendaraan keras. Kalau (untuk) mantan, tak ada," kata Sudi di kantor Presiden, Selasa, 9 September 2014. (Baca: Jokowi Pilih Pakai Mobil Dinas Lawas)
Sudi tetap membantah meski surat nomor Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 yang diunggah website resmi Kementerian Setneg mencantumkan tujuan pengadaan termasuk untuk mantan presiden dan wakil presiden. Ia bahkan berdalih belum membaca surat penetapan pemenangan tersebut yang diunggah sejak 29 Agustus 2014.
Sudi justru mengatakan seluruh mobil dinas yang digunakan SBY, Boediono, dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II akan dikembalikan pada 20 Oktober 2014. Seluruh fasilitas itu akan dikembalikan ke negara untuk dimasukkan dalam daftar barang negara yang akan dilelang.
"Kalau ada mantan menteri yang mau beli, silakan. Tapi, intinya, kita kembalikan agar tak jadi beban negara," ujar Sudi. (Baca: Murah, Mercy Jadi Mobil Dinas di Kabinet Jokowi)
Dalam surat Setneg nomor Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014, PT Mercedes menjadi pemenang tender sesuai dengan surat penetapan nomor S-01/PPBJ-PKMPSM/08/2014. PT Mercedes terpilih sebagai pemenang karena lolos harga penawaran setelah klarifikasi dan negosiasi teknis sebesar Rp 91,944 miliar.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Lain
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf