Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arif Afandi Dukung Pilkada Langsung

image-gnews
Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi. TEMPO/Fully Syafi
Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi tidak setuju jika pemilihan kepala daerah dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Arif mengatakan alasan yang menyebutkan pemilihan kepala daerah langsung menimbulkan politik uang tidak bisa menjadi dasar pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

“Saya lebih memilih pilkada langsung. Pilkada langsung memberikan kesempatan langsung masyarakat memilih pemimpinnya,” kata Arif kepada Tempo di JX International, Selasa, 9 September 2014. (Baca juga: Nasib RUU Pilkada Ditentukan Hari Ini)

Pada 2010, Arif maju sebagai Wali Kota Surabaya dengan dukungan mayoritas suara di DPRD Surabaya: Demokrat, PAN, dan Golkar. Akan tetapi, Arif kalah dari pasangan Tri Rismaharini dan Bambang D.H. yang dicalonkan PDIP. Kendati demikian, Arif tetap mendukung pemilihan kepala daerah digelar secara langsung.

Menurut Arif, para anggota DPRD yang selama ini dikenal sebagai representatif dari masyarakat masih perlu dipertanyakan kembali. Sebab, sebagian besar anggota DPRD masih menganggap mereka sebagai wakil partai bukan wakil masyarakat.

Arif menambahkan, kepala daerah yang seharusnya dipilih oleh DPRD adalah kepala daerah tingkat provinsi yaitu gubernur, bukan kepala daerah di tingkat kota/kabupaten. Dia beralasan gubernur dalam negara kesatuan seperti Indonesia bertindak sebagai wakil dari pemerintah pusat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Wira Jatim Group (BUMD Jatim) kemudian mencontohkan Prancis yang gubernurnya wakil dari pemerintah pusat dan tidak dipilih langsung.

EDWIN FAJERIAL

Berita lain:
Nasib RUU Pilkada Ditentukan Hari Ini
Kelar Jadi Menteri, Nilai Pensiun CT Paling Kecil
Pasien yang Diduga Bunuh Diri Ternyata Dosen

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.


KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU ini memutuskan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU menggantikan Husni Kamal Manik yang tutup usia pada Kamis (07/07). TEMPO/Aditia Noviansyah
KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.


Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

ANTARA/Wahyu Putro A
Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.


Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

TEMPO/Arif Fadillah
Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.


Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

TEMPO/Arif Fadillah
Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.


Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.


Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Sineas Indonesia Garin Nugroho. ANTARA/Teresia May
Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.


Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

5 Juni 2016

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Disahkannya UU Pilkada Dinilai Memicu Potensi Konflik  

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.


Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

2 Juni 2016

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini bersiap memimpin Rapat Pleno Fraksi PKS di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Undang-Undang Pilkada Akhirnya Disahkan, Ini Reaksi PKS  

PKS sebelumnya menilai anggota DPR yang maju ke pilkada tak perlu mundur dari keanggotaan di Dewan, melainkan hanya perlu cuti.


DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

2 Juni 2016

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
DPR Sahkan Undang-Undang Pilkada

DPR akhirnya mengesahkan undang-undang tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dalam sidang paripurna hari ini.