TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal menambah jalur hijau di Ibu Kota. Target terdekatnya adalah menyelesaikan dua taman di kolong rel kereta api layang Sawah Besar dan Mangga Besar. "Keduanya harus selesai dalam sepekan," kata Basuki di Balai Kota, Senin, 8 September 2014. (Baca: Perombakan PNS di DKI Masuk Rekor MURI)
Ahok, begitu Basuki biasa disapa, berujar bahwa langkah ini dilakukan guna mencegah lahan yang sudah ditertibkan dari permukiman kumuh kembali diduduki warga. Sebab, siklus pembongkaran permukiman dan penempatan kembali hampir selalu berulang pada setiap operasi penertiban. (Baca: Ahok: 19 Pegawai PU Terindikasi Pakai Narkoba)
Untuk itu, Ahok mendesak Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta membangun taman tersebut. Menurut Ahok, pengulangan siklus tersebut membuat warga berpendapat operasi penertiban hanya gertak sambal. Padahal, kata Ahok, penertiban kawasan permukiman kumuh menjadi salah satu target yang harus selesai hingga akhir tahun ini. (Baca: Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!)
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar mengatakan penanaman pohon di taman akan dimulai setelah penertiban yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 6-10 September 2014 rampung. "Penanamannya kira-kira rampung sepekan," kata Nandar. (Baca juga: Ahok Semprot Dirut Bank DKI Gara-gara Kartu Rusun)
Instansinya, ujar Nandar, sudah menyiapkan 658 batang pohon berkayu untuk ditanam di tiga blok sepanjang 4.226 meter di sepanjang kolong Stasiun Mangga Besar hingga Stasiun Sawah Besar. Pohon tersebut akan ditanam dengan jarak lima meter. Penanaman ini, ia mengatakan, akan menambah jalur hijau jalan sebanyak 1.170 bidang seluas 186,95 hektare. "Kami usahakan terus bertambah hingga akhir tahun," ujar Nandar.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan
Jokowi: Saya Jangan Diisolasi dari Rakyat
Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi