TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta bersiap menata sekolah-sekolah di Ibu Kota. Salah satu penataan itu adalah dengan menggabungkan dua atau lebih sekolah yang berada dalam satu gedung menjadi satu sekolah. Penggabungan ini disebut regrouping. "Penggabungan diprioritaskan untuk sekolah dasar," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, Senin, 8 September 2014.
Larso menuturkan regrouping dilakukan secara bertahap mengikuti masa jabatan kepala sekolah usai. "Jadi, regrouping berlangsung secara alami, tidak nyusahin," ujar Lasro.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pendidikan, kata Larso, akan banyak sekolah dasar yang nantinya digabung. Namun dia lupa angka pastinya. "Sampai ratusan sekolah," tuturnya. Sebagai contoh, Larso menyebut Sekolah Dasar Rambutan 02, Jakarta Timur, dan Sekolah Dasar Susukan 10, Jakarta Timur. Kedua sekolah berada di satu gedung, hanya dibedakan pagi dan petang. "Pokoknya, banyak saya tidak hafal."
Sekolah dasar di Jakarta, kata Larso, sangat banyak. Satu gedung bisa terdapat dua sampai empat sekolah. Dengan adanya regrouping ini, Larso berharap aktivitas belajar-mengajar tidak lagi sampai petang. "Yang masuk siang digeser ke pagi hari. Ini untuk mempermulus kebijakan belajar lima hari dalam seminggu."
Kepala Bidang TK, SD, dan PLB Dinas Pendidikan Kanti Herawati mencatat ada sekitar seratus sekolah dasar petang yang bakal digabung pada tahun ini. Total 502 sekolah dasar petang digabung hingga 2018. "Nanti ke depan tidak ada lagi sekolah petang," ujar Kanti.
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler:
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Begini Peta Kekuatan Jokowi-Prabowo di DPR