TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan enam ruas tol akan memiliki jalur yang dapat dilalui bus. Tak hanya bus, kata dia, jalur ini juga dapat dilalui oleh kendaraan roda empat lain.
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan bahwa semula jalur tersebut hanya ditujukan bagi bus umum dan bus Transjakarta. Namun, desain tol belakangan harus diubah lantaran mahalnya biaya pembuatan jalur khusus. "Bukan jalur khusus, nanti rugi kalau dibuat khusus," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 9 September 2014. (Baca: Lanjutkan Proyek Enam Ruas Tol, Ini Alasan Ahok)
Menurut Ahok, tiga koridor bus Transjakarta akan melintas di tol tersebut. Halte pemberhentiannya tersambung dengan halte yang berada di kolong jalan tol yang seluruhnya berkonsep layang itu. Selain itu, bus ulang alik bagi warga yang berasal dari luar Jakarta menuju tol dalam kota. Bus itu akan menghubungkan ruas tol lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road) dengan ke enam ruas tol tersebut.
Ia menuturkan, pembangunan tersebut telah memperoleh restu dari Gubernur DKI Joko Widodo. Ahok menjelaskan, persetujuan pembangunan tol tersebut sebenarnya sempat terhenti. Sebab, konsorsium semula hanya mau membangun dua ruas tol yakni ruas Semanan-Sunter dan ruas Sunter-Pulogebang.
Pemerintah DKI, kata Ahok, tak mau menyetujui pembangunan tersebut jika tak ditambah empat ruas lainnya. Pembangunan empat ruas tol lain itu berfungsi mengurai tumpukan arus kendaraan dari Banten menuju Tanjung Priok. "Kalau cuma dua ruas, tak akan menambah rasio jalan secara signifikan," ujarnya.
LINDA HAIRANI
Terpopuler:
Ahok Bakal Sulap Kolong Sawah Besar
Pasien yang Diduga Bunuh Diri Ternyata Dosen
Bekasi Bangun Empat Jalan Baru
Tahun 2050, Jakarta Tenggelam
DKI Bersiap Gabung Sejumlah Sekolah