TEMPO.CO, Jakarta - Tercatat lebih dari 1.800 orang kehilangan nyawa di Gaza pada konflik antara Israel dengan Palestina yang berlangsung selama ini. Menurut data himpunan data termutakhir dari PBB, sekitar 296 dari korban-korban tersebut adalah anak-anak. Dimana mereka masih membutuhkan genggaman kasih sayang dari orang tua, bermain dan belajar di dunianya.
Konflik tersebut masih terus bergulir hingga sekarang dan belum ada tanda-tanda purna. Tidak hanya tekanan psikis, anak-anak Gaza yang besar di tengah peperang juga kesulitan dalam mendapatkan makanan, akses kesehatan dan pendidikan. Sekitar dua-pertiga dari penduduk Gaza juga tidak memiliki akses ke jaringan air, sehingga mereka tidak lagi memiliki air di rumah.
Untuk mengurai permasalahan tersebut, Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan terus menghimpun dana dan menyalurkannya ke Gaza melalui beragam program. Gelombang awal bantuan yang digulirkan lembaga ini ke Gaza adalah makanan, kebutuhan obat-obatan dan program air bersih. Namun dari bantuan yang terkirim ke Gaza, lembaga ini masih merasa belum maksimal dalam mengcover kegiatan pendidikan anak-anak Gaza.
Keprihatinan atas serangan Israel terhadap Palestina masih menyisakan beragam permasalahan sosial dan kemanusiaan. Dimana salah satunya adalah sektor pendidikan yang merenggut kemerdekaan belajar dari anak-anak di Gaza, Palestine. Dengan permasalahan tersebut, sebagai lembaga kemanusiaan kembali menggelar program dan penggalangan donasi untuk pendidikan anak-anak Gaza dengan tema “5CHOOL FOR GAZA”.
Program 5CHOOL FOR GAZA merupakan pendampingan informasi dan edukasi terkait konflik peperangan di Gaza yang akan terlaksana di sekolah-sekolah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengedukasi “STOP” menyebarkan foto-foto atau gambar-gambar korban Gaza yang tidak manusiawi. (Baca : Ini Pelajaran 'Kenali Musuhmu' Siswa Palestina )
Hal tersebut disinyalir dapat menimbulkan gejala negatif terhadap psikologi anak. Selain itu juga dilakukan penggalangan dana masyarakat untuk kemudian disalurkan ke Gaza dalam bentuk program pendidikan, yakni pembangunan atau renovasi sekolah. Sehingga nantinya anak-anak di Gaza tetap dapat bersekolah.