TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pernah menjadi sasaran makian dan hujatan dari pengguna media sosial Twitter. Kritik pedas yang ditujukan padanya mengenai jalan nasional yang rusak di kampung halamannya di Sukabumi.
“Saya sampai enggak berani buka jendela kalau lewat Sukabumi. Bisa-bisa digebukin orang. Ngapain punya gubernur orang Sukabumi kalau jalannya jelek banget,” kata Aher di Bandung, Selasa, 9 September 2014.
Pernyataan tersebut dilontarkan Aher menanggapi akun Twitter @kemalsept yang menghina Kota Bandung dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pada Jumat pekan lalu, @kemalsept menulis cuitan, "BANDUNG S***** KOTA P**** P****** SEMUA LOL HAHAHA LAPOR? BANCI! SILAHKAN KALO BERANI HAHAHAHAHAHA." (Baca juga: Ridwan Kamil Ingin @kemalsept Dihukum Nyapu Jalan)
Aher mengaku hampir melaporkan akun Twitter yang menghinanya kepada polisi. “Sempat, sih, sekali hampir lapor polisi, disebut di Twitter bangsat, gila, monyet. Ini sudah keterlaluan banget,” katanya.
Aher akhirnya memilih batal melaporkan akun penghinanya itu. Dia bersabar menerima cacian tersebut.
Menurut Aher, dirinya masih bisa menahan diri jika penghinaan itu hanya menyentuh pribadinya. Namun, jika menyentuh harga diri pemerintah atau masyarakat secara umum, kata Aher, perlu ada semacam sanksi sosial dan barangkali juga sanksi hukum.
Aher mengklaim dirinya tidak antikritik. Akan tetapi, sebaiknya kritik tersebut dikeluarkan dengan bahasa yang etis.
AHMAD FIKRI
Berita lain:
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf