TEMPO.CO, Manado - Pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Manado tiba-tiba berhamburan ke luar gedung, Rabu, 10 September 2014, sekira pukul 10.46 Wita. Bahkan para PNS yang bertugas di lantai 4 dan 5 kantor wali kota panik dan berdesak-desakan untuk bisa turun dari lantai karena goyangan gempa sangat terasa di lantai tersebut.
"Aduh, seperti dilempar-lempar tadi. Jadi berebutan turun," kata sejumlah pegawai wanita sembari menarik napas panjang.
Tak hanya di kantor wali kota, di sejumlah pusat bisnis juga terjadi kepanikan. Anto Reppy, karyawan It Center, mengaku dirinya sampai lari tak menggunakan sepatu saking paniknya.
"Kebetulan saya lagi buka sepatu karena lagi di ruangan. Eh, pas gempa, saya tak terpikir lagi pakai sepatu, langsung refleks lari," kata Reppy.
Pusat gempa terletak di daerah Kabupaten Bolaang Mongondow di titik bencana 131 kilometer sebelah tenggara Boltim, 143 kilometer sebelah tenggara Kotamobagu, 146 kilometer dari Minahasa Tenggara, dan 195 kilometer dari Kota Manado.
Kepala BMKG Sulawesi Utara Nur Hadi mengatakan kekuatan gempa 6,2 skala Richter dan terjadi di kedalaman 10 kilometer.
ISA ANSHAR JUSUF
Baca juga:
KPK: Ada Indikasi Mafia Sapi di NTT
Ridwal Kamil Pilih 'Tengah' Soal RUU Pilkada
Terobosan Jusuf Kalla Tentang RUU Pilkada
Tanggul Lapindo Jebol, Lima Rumah Tenggelam