TEMPO.CO, Sidoarjo - Sedikitnya 27 orang yang menghuni lima rumah yang terkena dampak jebolnya tanggul lumpur Lapindo di titik 68 Desa Gempol Sari, Tanggul Angin, Sidoarjo, Jawa Timur, rencananya diungsikan ke Balai Desa Gempol Sari. Rencana itu diungkapkan oleh Kepala Desa Gempol Sari Abdul Haris ketika meninjau perumahan warga yang terkena luapan air lumpur Lapindo. "Rencananya kami akan ungsikan di balai desa," kata Abdul, Rabu, 10 September 2014.
Relokasi itu untuk mengantisipasi ancaman warga yang mungkin tidak memiliki tempat tinggal karena rumahnya terendam genangan lumpur Lapindo. Abdul mengatakan akan mengomunikasikan rencana tersebut kepada warga yang terkena dampak jebolnya tanggul Lapindo.
Lumpur Lapindo yang melimpas dari tanggulnya yang jebol di Desa Gempol Sari, Tanggul Angin, Sidoarjo, Jawa Timur, telah menenggelamkan sedikitnya lima rumah hingga Rabu siang ini, 10 September 2014. Genangan air lumpur masuk dan terus meninggi karena belum ada upaya untuk menghentikan bocornya debit lumpur yang terukur 30-50 ribu meter kubik per jam itu. (Baca juga: Tanggul Lapindo Jebol, Lima Rumah Tenggelam)
Sulastri, warga setempat yang rumahnya terkena air lumpur Lapindo dari tanggul yang jebol, mengatakan dia dan keluarganya tidak akan pernah mau diungsikan ke balai desa. "Saya tidak mau lah, bukan solusi itu," kata dia.
Yasin, warga yang juga rumahnya terkena aliran lumpur Lapindo, sepakat dengan ide yang dikatakan Sulastri bahwa warga tidak akan pernah mau diungsikan ke balai desa. Sebab, kata Yasin, tidak mungkin ada yang menanggungnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita lain:
SBY Ajak Komunitas Pendukungnya Bantu Jokowi
Ada Kejutan di Spesifikasi iPhone 6
Tahun 2050, Jakarta Tenggelam