TEMPO.CO, Jakarta - Konsentrasi gas-gas rumah kaca makin memenuhi atmosfer. Data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer telah mencapai rekor tertinggi pada 2013. WMO menjelaskan peningkatan ini disebabkan ulah manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan pembakaran sampah. (Baca: Pembakaran Sampah Penyumbang Terbesar Polusi Udara)
"Kadar karbon dioksida naik dari perkiraan global dan mencapai angka 396 bagian per juta per tahun. Ini adalah angka terbesar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam tiga dekade," kata Sekretaris Jenderal WMO Michel Jarraud seperti dikutip dari CBS, Selasa, 9 September 2014.
Angka tersebut meningkat sebanyak 2,9 bagian per juta atau sekitar 42 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Padahal para ahli memprediksi peningkatan CO2 hanya mencapai 280 bagian per juta pada 2013. (Baca: Polusi Udara Picu Penggumpalan Darah dan Stroke)
"Jika angkanya sudah bertambah sebanyak ini, tingkat pencemaran karbon dioksida diperkirakan akan melewati batas aman dan mencapai 440 bagian per juta pada 2016. Itu jauh melampaui batas aman 350 bagian per juta dari batas yang dibuat para ilmuwan pada 1987," kata Jarraud.
Dengan konsentrasi CO2 yang terus bertambah, suhu bumi akan terus meningkat dan terjadi perubahan iklim yang cukup ekstrem. Bahkan WMO pernah melaporkan terjadinya pengasaman laut yang disebabkan laut menyerap CO2. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya selama 300 juta tahun terakhir.
RINDU P. HESTYA | CBS
Berita Lain:
Ada Kejutan di Spesifikasi iPhone 6
2015, Indonesia Jadi Penonton Saat MEA
Pengguna Berharap Baterai iPhone 6 Lebih Awet