TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sedang menyiapkan Mercedes-Benz, mobil dinas para menteri kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menilai kehormatan suatu jabatan tidak ditentukan oleh jenis mobil dinas yang dipakainya.
Menurut Bambang, opsi mobil Mercedez untuk para menteri sangatlah bergengsi. "Setahu saya Mercy adalah mobil prestisius yang sangat bergengsi dan tidak tepat disebut mobil operasi," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu, 10 September 2014. (Baca: Murah, Mercy Jadi Mobil Dinas di Kabinet Jokowi)
Bambang menyarankan fasilitas yang berlebihan untuk para pembantu presiden itu dikonversi menjadi program strategis. Program ini untuk kepentingan dan kemaslahatan rakyat miskin. Musababnya, menurut dia, jabatan suatu pimpinan lembaga ditujukan untuk mensejahterakan rakyat, terlebih masih banyak rakyat yang miskin.
"Jika makna atas kehormatan dan jabatan dipahami secara utuh, maka pejabat yang menerima pemberian fasilitas berlebihan adalah penistaan atas akal sehat," ujar Bambang. (Baca: Mobil Pejabat Diusulkan Pakai Sistem Sewa)
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan tidak dapat memenuhi permintaan presiden terpilih, Joko Widodo, untuk membatalkan tender pengadaan mobil dinas kabinet pemerintahan mendatang. Dia mengatakan proses tender telah selesai dengan munculnya pemenang PT Mercedes-Benz Indonesia.
LINDA TRIANITA
Terpopuler
PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
'Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman