TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen mengatakan, setelah ditutup, lokalisasi prostitusi Dadap akan disulap menjadi pusat kuliner makanan laut (seafood). (Baca: Lokalisasi Prostitusi Dadap, Tangerang, Ditutup)
"Fungsi dan peruntukannya akan dikembalikan seperti semula," ujarnya, Rabu,10 September 2014. Menurut Zaki, sekitar tahun 1970-an, kawasan Dadap lebih dulu dikenal dengan banyaknya restoran yang menjual olahan ikan dan tangkapan laut lainnya. "Dulu, kalau mau makan seafood yang enak, ya, di Dadap," katanya.
Namun julukan sebagai tempat makanan laut itu lama-lama menghilang seiring munculnya prostitusi di wilayah itu. Banyak pengelola restoran yang hengkang dari sana karena tempat pelacuran itu mempengaruhi bisnis mereka. Kalaupun ada, hanya satu-dua restoran yang masih bertahan.
Zaki mengatakan penutupan lokalisasi Dadap merupakan bagian dari rencana besar pemerintah daerah dalam menata pesisir utara Tangerang. Penataan sepanjang pesisir pantai utara Tangerang dari Dadap hingga Kronjo adalah bagian dari megaproyek pembangunan kota baru Pantura dengan cara mereklamasi 9.000 hektare laut. (Baca: Muncikari Online Surabaya)
Kawasan seluas 8 hektare yang berada di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, itu ditinggali lebih dari seribu jiwa penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan buruh kasar. Di tengah permukiman nelayan itulah, prostitusi Dadap beroperasi.
JONIANSYAH
Terpopuler:
PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
'Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman