TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 968 karyawan sigaret kretek mesin (SKM) Bentoel menerima penawaran program pengunduran diri sukarela yang diajukan pihak perusahaan. Program ini ditawarkan kepada 1.000 karyawan sehingga jumlah karyawan yang menerimanya telah memenuhi angka efisiensi yang dicanangkan perusahaan.
"Ada 968 karyawan SKM yang menerimanya. Ini bukan program pensiun dini, ini merupakan program pengunduran diri sukarela di SKM kami," kata Winny Soendaroe, Corporate Affairs Manager PT Bentoel Internasional Investama, lewat surat elektronik yang diterima Tempo, Rabu malam, 10 September 2014. (Baca berita sebelumnya: Ribuan Buruh Sampoerna Teken Surat PHK)
Menurut Winny, seluruh karyawan SKM itu berasal dari 11 pabrik milik grup Bentoel. Program pengunduran diri sukarela ditawarkan pada 8 September kemarin dan karyawan diberi tenggat waktu tiga hari untuk menentukan sikap antara memilih menerima atau menolaknya.
Karyawan penerima tawaran akan memperoleh pembayaran pesangon lewat bank. Pembayaran ditransfer pada akhir bulan ini. Setelah pesangon diterima, mereka mendapat pelatihan keuangan selama sehari dan pelatihan keterampilan (tata boga, tata busana, dan perbengkelan) selama dua hari.
Seluruh pelatihan dilakukan bersama balai latihan kerja milik Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur yang berlokasi tak jauh dari kantor pusat Bentoel di Karanglo, Kabupaten Malang. "Sedangkan untuk karyawan yang tetap tinggal akan ada konsolidasi beban kerja. Mereka mendapatkan beban kerja tambahan di luar beban kerja awal," ujar Winny.