TEMPO.CO, London - Setelah warga negaranya disandera militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kini menyebut diri sebagai Daulah Islamiyah, misi Inggris di Irak menjadi berubah. Semula, Inggris bertekad hanya akan melancarkan misi kemanusiaan. Namun, kini Inggris akan menghibahkan senjata untuk menumpas ISIS. (Baca: ISIS Kini Sandera Warga Inggris)
Mengutip laporan BBC hari ini, Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan pihaknya akan menghibahkan senjata mesin berat dan amunisi kepada pemerintah Irak untuk membantu memberangus ISIS. (Baca: Inggris Puji Langkah AS Gempur Basis ISIS)
Menteri Pertahanan Michael Fallon mengatakan hibah itu diberikan atas permintaan pemerintah Irak, termasuk pemerintah regional Kurdi. Permintaan ini disambut baik Inggris yang memang bertekad membantu pemerintah Irak dan pasukan Kurdi untuk bisa membela diri menghadapi ISIS.
Persenjataan yang diperkirakan tiba di Irak pada hari ini memiliki nilai sekitar £ 1,6 juta (atau lebih dari Rp 300 miliar) dengan ongkos pengiriman sekitar £ 475 ribu.
Terorisme kini menjadi fokus perhatian pemerintah Inggris setelah sejumlah warganya dilaporkan terbang ke Irak dan Suriah membantu militan ISIS. Tak hanya itu, seorang warga Inggris, David Haines, kini menjadi sandera Inggris dan terancam mengalami nasib seperti wartawan AS James Folley dan Steven Sotloff yang dipenggal militan ISIS. (Baca: Inggris Tangkap 12 Orang Terkait Algojo ISIS)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Liga Arab Sepakat Gempur ISIS Bersama
Milisi Wanita ISIS Bentuk Brigade Al-Khansaa
Inggris Tangkap 12 Orang Terkait Algojo ISIS