TEMPO.CO, Kuala Lumpur - “Romeo November Delta, Malaysia Satu Tujuh.” Itulah kalimat terakhir yang diterima Kontrol Lalu Lintas Udara (ATC) Dnipropetrovs’k (Dnipro Radar) di Ukraina dari pesawat Malaysia Airlines MH17 yang diduga ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina pada 17 Juli 2014 lalu.
Mengutip The Rakyat Post hari ini, Rabu, 10 September 2014, dalam laporan awal yang dikeluarkan Badan Keselamatan Belanda mengenai tragedi nahas ini disebutkan bahwa transmisi radio terakhir yang dibuat kru MH17 tercatat pada 13.19:56 waktu UTC (coordinated universal time), dan berakhir pada 13.19:59.
"Tak lama setelah pukul 13.20, baik radar dari Kontrol Lalu Lintas Udara Ukraina maupun Federasi Rusia kehilangan kontak dengan pesawat," demikian laporan tersebut. (Baca: Penyelidikan MH17 Dinilai Lambat)
Kemudian, pada 13.20:00, Dnipro menyatakan bahwa jalur MH17 telah diamankan sehingga pesawat yang membawa 298 orang ini bisa langsung terbang melintasi wilayah tersebut. Namun sayang, setelah itu, tak ada lagi tanggapan dari MH17.
Sejak saat itu, hingga 13.35:50, Dnipro telah beberapa kali mencoba membuat kontak dengan pesawat itu, tetapi tidak ada jawaban diterima. "Tidak ada pesan marabahaya diterima dari pesawat pada setiap titik waktu oleh ATC," bunyi laporan itu. (Baca: Amerika Yakin MH17 Ditembak Rudal Buk)
Lalu disebutkan pula bahwa ATC sempat menghubungi pesawat lain yang terbang di sekitar wilayah tersebut untuk menanyakan apakah mereka melihat pesawat ini. Namun hasilnya negatif.
Laporan awal yang dirilis Badan Keselamatan Belanda pada Selasa kemarin menyebutkan bahwa pesawat berjenis Boeng 737-200 tersebut “dihantam obyek berkecepatan tinggi dari luar pesawat”. Namun laporan ini tidak menyebutkan secara eksplisit apakah pesawat ditembak rudal dan siapa yang bertanggung jawab. (Baca: Investigator MH17: Jatuh Dihantam Benda Cepat)
ANINGTIAS JATMIKA | THE RAKYAT POST
Terpopuler
Liga Arab Sepakat Gempur ISIS Bersama
Milisi Wanita ISIS Bentuk Brigade Al-Khansaa
Inggris Tangkap 12 Orang Terkait Algojo ISIS