TEMPO.CO, Jambi - Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya, Rabu, 10 September 2014, sempat mengganggu aktivitas penerbangan. Jarak pandang hanya mencapai 500 meter, termasuk di sekitar Bandara Sultan Thaha Syaifuddin.
"Kondisi itu terjadi hingga pukul 10.00 WIB. Setelah itu jarak pandang kembali normal menjadi 3.000 meter," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi Kurnianingsih kepada Tempo, Rabu, 10 September 2014.
Menurut Kurnianingsih, ketebalan kabut asap yang terjadi hari ini tergolong cukup parah dibanding hari-hari sebelumnya. Berdasarkan pantauan satelit NOAA yang disampaikan ke Posko Siaga Kebakaran Lahan dan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, terdeteksi ada sebelas titik api (hot spot) yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Jambi.
Jumlah terbanyak ada di Kabupaten Tebo, yakni lima titik dan di Kabupaten Batanghari ada tiga titik. Sedangkan di Kabupaten Bungo, Muarojambi, dan Tanjungjabung Barat masing-masing satu titik. Sebagian besar titik api yang terpantau berada dalam kawasan perkebunan yang dikelola pihak swasta, seperti kebun sawit dan hutan tanaman industri. Selebihnya terdapat di hutan lindung, hutan konservasi, dan hutan yang biasa dikelola masyarakat.
Khusus di Kabupaten Batanghari, dari tiga titik api, dua di antaranya terdapat di dalam kawasan hutan konservasi yang dikelola PT Testorasi Ekosistem Jo Servasi Indonesia. Di Kabupaten Bungo terpantau di dalam kawasan perkebunan sawit PT Persada Nusa Kreasi. Sedangkan di Kabupaten Tanjungjabung Barat ditemukan di dalam kebun hutan tanaman industri milik PT Rimba Hutani Mas (Sinar Mas Group). Adapun di Kabupaten Tebo, dari lima titik api, di antaranya terpantau di dalam kebun sawit milik PT Lestari Asri Jaya.
SYAIPUL BAKHORI
Berita Terpopuler:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih