TEMPO.CO, Sumenep - Penjual elpiji kemasan 12 kilogram di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pembeli. Masita, penjual elpiji di Jalan Pajagalan, mengatakan masyarakat mulai tak tertarik membeli elpiji 12 kilogram sejak harganya naik menjadi Rp 100 ribu.
"Kalau sekarang naik lagi jadi Rp 120 ribu, pasti semakin tidak laku," katanya, Kamis, 11 September 2014. (Baca: Harga Elpiji Naik Rp 18 Ribu per Tabung)
Dia mengaku hanya mampu menjual satu-dua tabung elpji 12 kilogram per hari. Mayoritas pembeli merupakan warga berekonomi mampu dan telah lama menjadi pelanggannya. "Saya masih jual yang 12 kilogram hanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan," ujarnya.
Menurut Masita, meski harganya sudah naik, sisa elpiji 12 kilogram di tokonya tetap dia jual seharga Rp 100 ribu per tabung. Dia yakin tidak akan ada aksi borong karena kebanyakan pelaku usaha kuliner, termasuk rumah makan, telah lama beralih ke elpiji 3 kilogram.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Sumenep Mohammad Hanafi mengatakan akan segera menggelar pertemuan dengan PT Pertamina, agen, dan pengecer untuk mengantisipasi beralihnya pelaku industri ke elpiji 3 kilogram. "Kalau banyak yang beralih, bisa memicu kelangkaan elpiji 3 kilogram," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Ahok Mundur dari Gerindra, Ini Kata Jokowi
Ahok: Saya Bukan Kader Gerindra yang Baik
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada