Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Armida: Kota Besar Perlu PLTSa

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Sejumlah warga dan petugas polisi setempat membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai Citarum, Dayeuh kolot, Bandung, (27/12). Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kota akibat terbawa air hujan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah warga dan petugas polisi setempat membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai Citarum, Dayeuh kolot, Bandung, (27/12). Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kota akibat terbawa air hujan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan kota-kota besar memerlukan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Teknologi itu akan mengatasi persoalan sampah yang diperkirakan terus bertambah. "Kota lahan terbatas, kecuali PLTSa, sampah sekaligus dibakar," katanya di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Kamis, 11 September 2014.

Menurut Armida, pengelolaan sampah menjadi persoalan penting dan pusat perhatian pemerintah. Berpenduduk sekitar 45 juta orang, Jawa Barat diminta menyiapkan dua lokasi tempat pembuangan sampah regional untuk buangan daerah Bandung Raya, yakni Nambo di Bogor, serta Legok Nangka di Nagreg. Saat ini sampah Bandung Raya biasa dibuang ke Sarimukti. Kontrak pembuangan ini akan habis pada 2017.

Selain regional, lokasi pembuangan sampah bisa dialokasikan sendiri oleh kota atau kabupaten di wilayah masing-masing. Khusus di Kota Bandung, kata Armida, sulit mendapatkan lahan luas untuk pembuangan sampah, kecuali pemerintah daerahnya membangun PLTSa. "Sampah dibuang ke sanitary landfill atau dibakar, sekaligus menghasilkan listrik dan mengurangi sampah," ujarnya.

Cara lama, seperti sampah diangkut lalu ditimbun di tempat pembuangan akhir sampah, harus diubah dengan pengurangan, pemilahan, serta pemaduan sampah dengan PLTSa. "Teknologi (PLTSa) saya tidak mengerti," ujarnya. Soal teknis dan teknologi PLTSa, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pekerjaan Umum yang lebih paham.

Di Kota Bandung, rencana membangun PLTSa ditetapkan pada 2007, namun sampai sekarang belum terwujud. Rencana itu ditentang warga kompleks Griya Cempaka Arum yang dekat dengan calon lokasi PLTSa serta aktivis lingkungan, seperti Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat. Beberapa alasannya, antara lain, pembangunan PLTSa tidak mendesak serta dikhawatirkan menebarkan racun dari sisa debu dan asap pembakaran sampahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sejauh ini masih mengkaji setoran APBD untuk pengelolaan sampah ke pengelola PLTSa yang dinilai terlalu besar. Jumlahnya Rp 88 miliar setahun.


ANWAR SISWADI

Terpopuler:
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono? 
Dulu ABRI Masuk Desa, Jokowi Mau Drone Masuk Desa  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa meninjau kawasan IKN di Kalimantan Timur. Instagram
Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat | Foto: freepik, image by wirestock
ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

29 April 2022

gedung bappenas setkab.go.id
Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

Pemerintah memikirkan nasib bangunan pemerintah setelah ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara. Sudah ada gambaran tentang gedung Bappenas.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.