TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan kota-kota besar memerlukan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Teknologi itu akan mengatasi persoalan sampah yang diperkirakan terus bertambah. "Kota lahan terbatas, kecuali PLTSa, sampah sekaligus dibakar," katanya di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Kamis, 11 September 2014.
Menurut Armida, pengelolaan sampah menjadi persoalan penting dan pusat perhatian pemerintah. Berpenduduk sekitar 45 juta orang, Jawa Barat diminta menyiapkan dua lokasi tempat pembuangan sampah regional untuk buangan daerah Bandung Raya, yakni Nambo di Bogor, serta Legok Nangka di Nagreg. Saat ini sampah Bandung Raya biasa dibuang ke Sarimukti. Kontrak pembuangan ini akan habis pada 2017.
Selain regional, lokasi pembuangan sampah bisa dialokasikan sendiri oleh kota atau kabupaten di wilayah masing-masing. Khusus di Kota Bandung, kata Armida, sulit mendapatkan lahan luas untuk pembuangan sampah, kecuali pemerintah daerahnya membangun PLTSa. "Sampah dibuang ke sanitary landfill atau dibakar, sekaligus menghasilkan listrik dan mengurangi sampah," ujarnya.
Cara lama, seperti sampah diangkut lalu ditimbun di tempat pembuangan akhir sampah, harus diubah dengan pengurangan, pemilahan, serta pemaduan sampah dengan PLTSa. "Teknologi (PLTSa) saya tidak mengerti," ujarnya. Soal teknis dan teknologi PLTSa, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pekerjaan Umum yang lebih paham.
Di Kota Bandung, rencana membangun PLTSa ditetapkan pada 2007, namun sampai sekarang belum terwujud. Rencana itu ditentang warga kompleks Griya Cempaka Arum yang dekat dengan calon lokasi PLTSa serta aktivis lingkungan, seperti Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat. Beberapa alasannya, antara lain, pembangunan PLTSa tidak mendesak serta dikhawatirkan menebarkan racun dari sisa debu dan asap pembakaran sampahnya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sejauh ini masih mengkaji setoran APBD untuk pengelolaan sampah ke pengelola PLTSa yang dinilai terlalu besar. Jumlahnya Rp 88 miliar setahun.
ANWAR SISWADI
Terpopuler:
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?
Dulu ABRI Masuk Desa, Jokowi Mau Drone Masuk Desa