TEMPO.CO, Sidoarjo - Jebolnya tanggul penahan luapan lumpur Lapindo di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, rawan memicu bentrok antarwarga. Menurut Kepala Desa Gempolsari Abdul Haris, warga korban lumpur di Desa Renokenongo yang menghalangi upaya penguatan tanggul oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) bisa dimusuhi oleh warga dari desa lain yang terimbas jebolnya tanggul.
Haris mengatakan kondisi tanggul di titik 68 sudah semakin kritis dan meresahkan warga. Haris berharap BPLS segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut. "Kami mendesak BPLS untuk melakukan penanggulan, meskipun dilarang warga Renokenongo," katanya, Rabu, 11 September 2014. (Baca berita sebelumnya: Luberan Lumpur Lapindo Genangi 20 Rumah Warga)
Baca Juga:
Menurut Haris, hanya warga Renokenongo yang selama ini getol menghalangi upaya peninggian tanggul oleh BPLS. Padahal luberan lumpur itu, kata dia, mulai menggenangi rumah warga Gempolsari. "Kami siap kalau nanti terjadi konflik antarwarga, karena kondisi tanggul memang sudah kritis dan butuh segera diperbaiki," katanya.
Haris berharap warga korban lumpur yang ada di dalam area terdampak di Renokenongo tidak bersikap kaku dan mengizinkan BPLS menambal tanggul yang jebol demi rasa kemanusiaan. "Namun saya kira tidak sampai ada konflik," katanya.
Haris mengatakan berusaha mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, sejauh ini warga Renokenongo selalu menghalang-halangi upaya penanggulan oleh BPLS sebelum ganti rugi dilunasi oleh PT Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar PT Lapindo Brantas.
Haris mengaku telah berbicara dengan warga Renokenongo agar mereka mau melunakkan sikap. Namun, sampai saat ini, ujar dia, belum ada titik temu di antara kedua desa itu. "Kami meminta teman-teman warga Renokenongo memikirkan kepentingan umum," ujarnya. (Baca juga: Korban Lapindo Cuma Mau Diungsikan ke Rumah Bakrie)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler:
Ahok: Saya Bukan Kader Gerindra yang Baik
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
PKS Ancam Pecat Kader yang Tolak Pilkada DPRD
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?