Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perpres Waduk Jatigede Akan Dibahas Kabinet  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Suasana areal pesawahan yang akan terendam oleh Waduk Jatigede di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (11/9). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Suasana areal pesawahan yang akan terendam oleh Waduk Jatigede di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (11/9). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan rancangan peraturan presiden tentang ganti rugi lahan Waduk Jatigede akan dibahas di rapat kabinet bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Mudah-mudahan mendapat persetujuan sidang kabinet, sehingga perpres yang ada bisa dikeluarkan," katanya setelah memimpin rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat di gedung Pakuan, Rabu, 10 September 2014.

Menurut dia, penuntasan pembahasan soal percepatan penyelesaian Waduk Jatigede menjadi salah satu bahan diskusi dalam rapat koordinasi yang rampung menjelang tengah malam itu. Rapat itu dihadiri sejumlah menteri, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, serta sejumlah kepala daerah di Jawa Barat.

Rapat koordinasi yang sengaja digelar di Bandung itu membahas percepatan proyek-proyek infrastruktur di Jawa Barat. Sejumlah keputusan telah diambil dalam rapat itu, termasuk soal percepatan penyelesaian masalah Waduk Jatigede. "Kita membahas bagaimana mempercepat selesainya Waduk Jatigede dan bisa diairi segera," ujarnya.

Menurut dia, peraturan presiden itu dibutuhkan sebagai payung hukum penggantian kerugian warga bekas penghuni lahan Waduk Jatigede, sehingga penggenangan bisa segera dilakukan. "Masalah-masalah terkait dengan kehutanan, perpindahan penduduk dan lainnya itu bisa secara paralel akan diselesaikan setelah payung hukum ini mendapat kepastian," kata Chairul.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan konstruksi waduk sudah hampir tuntas. Program berikutnya adalah menutup waduk untuk diisi air. Saat ini penggenangan belum bisa dilakukan karena lahan itu  masih dihuni warga. Sebagian masih punya hak mendapat ganti rugi, sisanya sudah menerima ganti rugi tapi masih menghuni area genangan waduk. "Sebagian besar yang tinggal di situ tidak punya hak apa-apa lagi, tinggal di situ secara ilegal. Itu memerlukan perpres untuk membayar mereka, semacam kadeudeuh," katanya.

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dedy Supriadi Priatna mengatakan, jika peraturan presiden itu bisa diputuskan terbit hari ini, selambat-lambatnya penggenangan akan mulai dilakukan November. "Awalnya September," ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan rapat koordinasi itu menyepakati penggunaan data penduduk hasil verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Adapun penghitungannya menggunakan hasil appraisal konsultan yang ditunjuk Kementerian Keuangan. "Dari situ dihasilkan jumlah dana yang paling akhir," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur yang akrab disapa Aher itu berharap sebagian dana ganti rugi yang dipayungi perpres itu bisa masuk dalam APBN Perubahan tahun ini. Setelah perpres terbit, tinggal rincian teknis penggenangan yang harus dibahas. Proses penggenangan tidak bisa cepat. Salah satu alasannya adalah lokasi genangan harus dibersihkan, di antaranya, dengan menebangi pepohonan di wilayah genangan itu. Proses ini memakan biaya hingga Rp 130 miliar.

Sedikitnya terdapat 810 ribu pohon di atas lahan Perhutani seluas 1.391 hektare yang harus ditebang. Bangunan, situs dan infrastruktur lain juga harus dihilangkan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan rincian ganti rugi berubah total dalam rancangan peraturan presiden itu. Salah satunya, jatah hidup yang sebelumnya dihitung 12 bulan menjadi 6 bulan. Lalu data warga yang tinggal di wilayah tergenang disepakati berdasarkan hasil verifikasi BPKP pada Juli 2014, yakni 11.469 keluarga.

Deny mengatakan penyelesaian persoalan yang masih mengganjal, yakni moratorium Menteri Kehutanan yang melarang proses alih fungsi lahan, menunggu pelantikan presiden baru. "Pak Menko Perekonomian berjanji besok akan membicarakan itu dengan Menteri Kehutanan, mestinya itu bisa dikecualikan," katanya.

AHMAD FIKRI

Terpopuler:
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono? 
Dulu ABRI Masuk Desa, Jokowi Mau Drone Masuk Desa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

19 hari lalu

Warga memanggul air bersih di dasar Waduk Jatigede yang kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023.  Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia
Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.


Bos Garuda Buka Suara Soal Isu CT Ambil Jatah Rights Issue

20 Oktober 2022

Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 2 Juni 2022. Garuda Indonesia menyiapkan 7 pesawat berbadan lebar sebagai armada haji yang akan mengangkut 47.915 jamaah calon haji dari sembilan dembarkasi seluruh Indonesia seperti Jakarta, Solo, Medan, Padang, Banda Aceh, Makasar, Banjarmasin, Balik Papan, dan Lombok. ANTARA/Muhammad Iqbal
Bos Garuda Buka Suara Soal Isu CT Ambil Jatah Rights Issue

Garuda akan melaksanakan rights issue pada Desember 2022. Direktur Utama Garuda yakin perseroan bisa mengantongi modal tambahan Rp 14,4 triliun.


Terpopuler Bisnis: Pertamina Diprediksi Tekor Triliunan, CT Klaim Tak Bakar Duit

20 Mei 2022

Logo Pertamina. dok.Pertamina
Terpopuler Bisnis: Pertamina Diprediksi Tekor Triliunan, CT Klaim Tak Bakar Duit

Berita mengenai Pertamina yang diprediksi tekor hingga Rp 190,8 triliun menjadi isu yang paling menarik perhatian pembaca sepanjang Kamis, 19 Mei.


Chairul Tanjung Klaim Allo Bank Beda dengan Bank Digital Lain

19 Mei 2022

Chairul Tanjung. TEMPO/Aditia Noviansyah
Chairul Tanjung Klaim Allo Bank Beda dengan Bank Digital Lain

Chairul Tanjung mengatakan Allo Bank memiliki salah satu kategori layanan yang memungkinkan masyarakat yang tak memiliki KTP bisa menjadi nasabah.


Chairul Tanjung Sebut Allo Bank Bisa Jadi Super App dalam 3 Tahun

19 Mei 2022

Menteri Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan Tim Transisi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, 10 September 2014. Pertemuan tersebut untuk memberikan masukan kepada pemerintahan mendatang terkait RAPBN 2015 dan kesinambungan program MP3EI. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Chairul Tanjung Sebut Allo Bank Bisa Jadi Super App dalam 3 Tahun

Chairul Tanjung (CT) menargetkan hingga akhir 2022, Allo Bank dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun.


Anaknya Jadi Staf Khusus Jokowi, Ini Kata Chairul Tanjung

22 November 2019

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 21 November 2019. Dari kiri: Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia dan Aminuddin Ma'ruf. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Anaknya Jadi Staf Khusus Jokowi, Ini Kata Chairul Tanjung

Putri Indahsari Tanjung, CEO sekaligus Founder Creativepreneur yang merupakan anak dari pengusaha Chairul Tanjung.


Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

26 Oktober 2019

Jokowi meninjau pembuatan waduk Rawa Kendal di Marunda, Jakarta, pada 26 Agustus 2014. ANTARA/Muhammad Adimaja
Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

Pembangunan ataupun normalisasi waduk di Kecamatan Marunda, Jakarta Utara terbengkalai selama lebih kurang empat tahun.


Pengerjaan Proyek PLTA Waduk Jatigede Tembus 70 Persen

23 Oktober 2019

Suasana proses pengecoran rumah turbin di proyek pembangunan PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 9 Juli 2018. ANTARA
Pengerjaan Proyek PLTA Waduk Jatigede Tembus 70 Persen

Pengerjaan PLTA waduk Jatigede di Sumedang menembus 70 persen dengan berhasilnya penggalian saluran air di Headrace Tunnel sepanjang 2.218,73 meter.


Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

14 September 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meneken MoU dengan delapan perusahaan rintisan atau Startup untuk pengembangan Jakarta Smart City di Balai Kota DKI, Jumat 13 September 2019.
Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah telah siap menghadapi datangnya musim hujan dan potensi banjir Jakarta.


Jawa Barat Incar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Jatigede

4 September 2019

Foto udara suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin, 9 Juli 2018. Selain digunakan sebagai sarana irigasi, Waduk Jatigede juga dimanfaatkan oleh PLN menjadi sumber air PLTA berkapasitas 2 x 55 MW.  ANTARA
Jawa Barat Incar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Jatigede

Pemerintah Jawa Barat meminta pusat agar memutuskan Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan (PJKP) proyek SPAM waduk Jatigede diserahkan ke Jawa Barat.