TEMPO.CO, Jakarta - Direktur dan Pemimpin Redaksi Indopos Don Kardono menjalani pemeriksaan selama 3,5 jam sejak pukul 11.00 WIB di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi. Don diperiksa untuk tersangka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nonaktif Jero Wacik. Seusai pemeriksaan, dia mengaku pertanyaannya sama ketika ia diperiksa KPK pada Selasa, 9 September 2014.
"Soal iklan tahun 2012," kata Don di gedung KPK, Kamis, 11 September 2014. Saat ditanya apakah permintaan iklan tersebut berasal dari Kementerian Energi atau Jero Wacik secara personal, dia enggan menjawab. Disinggung soal harga iklan, Don juga mengelak. "Nanti saja, ya," ujarnya. (Baca: Kasus Jero, Bos Indopos Kembali Dicecar KPK)
Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Pribowo, mengatakan pemanggilan kembali Don lantaran masih ada persoalan yang perlu ditanyakan kepada penyidik KPK. "Pemanggilan kembali, karena pemeriksaan kemarin belum selesai," ujar Johan.
KPK resmi menetapkan Menteri Jero sebagai tersangka pada Rabu, 3 September 2014. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat terpilih periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Bali itu memeras dan menghimpun dana operasional dari anggaran Kementerian Energi dan rekanan serta menggelar rapat fiktif. (Baca: Kasus Jero Wacik, KPK Panggil Bos Indopos)
Perbuatan yang dilakukan Jero pada 2012-2013 itu ditaksir merugikan negara sebesar Rp 9,9 miliar. Duit itu diduga digunakan untuk pencitraan. Sumber Tempo di kalangan penegak hukum mengatakan pencitraan itu dilakukan Jero melalui media massa. KPK sudah meminta keterangan Don saat kasus ini masih tahap penyelidikan. (Baca: Nikmati Duit Korupsi, KPK Uber Istri dan Anak Jero)
Menurut sumber itu, KPK belum menemukan keterlibatan Don. "Dia bekerja sesuai dengan pesanan," ujar sumber tersebut. Sumber lainnya menyatakan duit Jero yang dipakai untuk pencitraan sekitar Rp 1 miliar pada 2012. Diduga ada pula duit yang digunakan untuk membiayai perjalanan keluarganya saat menonton Olimpiade di London. (Baca: SBY Kaget Dengar Jero Wacik Tersangka)
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
Jokowi Diminta Bernyali Ungkap Dalang Kasus Munir
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan
Pengacara Jokowi Kritik Tim Transisi