TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti berharap pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi bisa mengkaji kembali penerapan Kurikulum 2013. Menurut Retno, FSGI sudah tak bisa berharap kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh.
"Kami (FSGI) sudah tidak punya harapan sama dia (Menteri Nuh)," ujar Retno di Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Menteng, Rabu, 10 September 2014. Bahkan, tutur Retno, dia berpesan kepada Jokowi untuk tidak memilih menteri seperti Nuh.
Menurut Retno, alasan FSGI tidak berharap kepada Menteri Nuh adalah Nuh bukan tipe menteri yang mau mendengarkan masukan. Karena itu, dia mengharapkan Jokowi mau mendengar berbagai permasalahan yang terjadi selama penerapan Kurikulum 2013. "Saya yakin (Jokowi), karena saya bawahannya di DKI," katanya.
Retno berujar, keinginan FSGI sederhana: ingin kembali menerapkan Kurikulum 2006. Alasannya, tutur Retno, Kurikulum 2006 sudah siap, baik dari segi buku maupun guru. Bahkan, kata dia, masih ada sebagian level sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2006.
Sementara itu, Menteri Nuh mengaku bangga dengan diterapkannya Kurikulum 2013. "Kalau saya, tanpa ada yang menyebut pun, saya bangga," ujar Nuh pada Jumat, 5 September 2014. Alasannya, tutur Nuh, pihaknya sudah merancang ide-ide dasar dari konten kurikulum itu dan melakukan pengkajian terhadap Kurikulum 2013 sebelum diterapkan.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | Haji 2014
Berita terpopuler lainnya:
Adem Sari, Ini Nama Pemain Bola Ganteng Asal Turki
iPhone 6 Cuma Rp 2,3 Juta di Amerika
Norman Kamaru, dari Artis Kini Jadi Tukang Bubur
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun