TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen, akan menyumbang sekitar US$ 9 juta (Rp 106 miliar) untuk membantu Amerika Serikat melawan wabah ebola yang menyebar di Afrika bagian barat. Dana tersebut akan diserahkan kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, kelompok internasional, Dokter Lintas Batas, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut bahwa sumber daya untuk penanganan penyakit mematikan ini sangat kurang.
"Tragedi ebola adalah tanda bahwa kita tahu bagaimana mengatasi penyakit ini dan pemerintah Afrika barat membutuhkan bantuan. Negara maju perlu melangkah secepatnya dengan sumber daya dan solusi untuk masalah ini," kata Allen, seperti dilaporkan Reuters, Kamis, 11 September 2014. (Baca: Vaksin Ebola ZMapp Habis, WHO Gelar Perundingan)
Allen menjelaskan sumbangan dari yayasan miliknya, Paul G. Allen Family Foundation, akan digunakan untuk mendirikan pusat operasi darurat di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Ketiga negara itu adalah yang paling banyak terkena dampak buruk dari penyakit yang telah menewaskan setidaknya lebih dari dua ribu orang dalam enam bulan terakhir.
Rabu lalu, Bill Gates, yang juga merupakan pendiri Microsoft, berjanji menyumbang sekitar US$ 50 juta (Rp 593 miliar) kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok internasional untuk membeli perlengkapan kesehatan sebagai upaya tanggap darurat ebola. Uang tersebut adalah hasil yang dikumpulkan dari yayasan miliknya, Bill & Melinda Gates Foundation. (Baca: Bill Gates Sumbang Rp 294 Miliar untuk Vaksin HIV)
Kedua pendiri Microsoft ini memang terkenal sebagai dermawan. Allen dan Gates sering memberikan bantuan untuk mendukung penelitian ilmiah dan kesehatan di seluruh dunia.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Studi Psikologi: Insiden MH370 Hasil Konspirasi
6 Perbedaan iPhone 6 dengan Samsung Galaxy Note 4
Ini Para Pesaing Dell Vostro 3900